Utang narkoba sekitar Rp 400 juta, 2 bersaudara bunuh rekan bisnis
Merdeka.com - Diduga terlilit utang narkoba sebesar Rp 400 juta, Afrizal (31) dan adiknya DW (DPO) nekat membunuh rekan bisnisnya, Heri. Korban mengalami dua luka tusukan di bagian dada dan tewas di tempat kejadian.
Setelah buron tiga tahun, Afrizal diringkus di rumahnya di Jalan Ali Gatmir, Kelurahan Kota Batu, Palembang. Sebelumnya, pelaku melarikan diri ke Jambi dan bekerja buruh sawit.
Peristiwa itu terjadi ketika tersangka dan adiknya mendatangi rumah korban di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, 11 November 2013 lalu. Kedatangan mereka untuk menagih utang yang diduga dari bisnis narkoba.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Lantaran belum memiliki uang, korban meminta tenggat waktu. Namun korban sempat berbicara kasar sehingga membuat kedua pelaku emosi. Pelaku DW mengambil sebilah pisau dari balik pinggangnya lalu menusuk dada korban.
Dalam kondisi terluka, korban menyelamatkan diri ke belakang rumah. Namun, kedua pelaku mengejarnya dan kembali menusuk korban. Korban tewas di tempat sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Tersangka Afrizal mengaku tak mengetahui pasti motif pembunuhan. Dia berdalih hanya diajak adiknya untuk menagih utang sekitar Rp 400 juta.
"Tidak tahu masalahnya apa. Saya juga tidak ikut menusuk, kalau pisau itu memang selalu saya bawa ke mana-mana," ungkap tersangka Afrizal saat rekonstruksi di Mapolda Sumsel, Rabu (24/8).
Usai kejadian, tersangka kabur ke Jambi. Di sana, tersangka sempat menonton televisi terkait berita kematian korban. Dia pun memutuskan merantau dan meninggalkan istri dan dua anaknya di Palembang.
"Kemarin saya pulang karena rindu keluarga, saya kira polisi sudah lupa kasus itu," ujarnya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Hans Rahmatullah mengungkapkan, pihaknya masih memburu adik tersangka yang menjadi otak pelaku. Sementara dugaan utang sabu yang menjadi motif pembunuhan, Hans enggan berkomentar.
"Mereka ini ada bisnis, korban punya utang Rp 400 juta, utang apa jelasnya, nanti kita periksa. Apalagi, otak pelakunya masih buron," kata Hans.
Atas perbuatannya, tersangka Afrizal dikenakan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaDua saudara itu lantas pulang untuk mengambil parang dan pisau. Mereka menemui korban yang langsung menyerangnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaMotif kakak adik di Jaksel bunuh pasutri akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaMereka tak ingin warga sekitar mencium bau yang nantinya memicu kecurigaan.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban menghubungi kedua pelaku untuk meminta uang Rp3 juta dengan ancaman menyebarkan video syur itu.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMereka tak terima diusir korban dalam pertemuan tertutup di salah satu rumah warga.
Baca Selengkapnya