Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vaksin Covid-19 di Jawa Barat Dibagi ke 3 Kelompok

Vaksin Covid-19 di Jawa Barat Dibagi ke 3 Kelompok Ridwan Kamil Luncurkan Sentra Vaksinasi Silih Tulungan. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan jatah vaksin Covid-19 di daerahnya dibagi ke tiga kelompok. Kelompok pertama adalah pemerintah daerah. Kedua TNI dan Polri.

"Hidup ini kan tidak hanya urusan pemerintah dalam artian khusus. Ada juga dari TNI/Polri. Kalau dari pemerintah itu ada puskesmas, rumah sakit, klinik dan mobil yang kita konversi," jelasnya melalui sebuah video yang diterima merdeka.com, Selasa (31/8) malam.

Doktor Honoris Causa Dong-a University ini menyebut target vaksinasi pada TNI dan Polri mencapai 40 persen. Kelompok ketiga yang mendapat jatah vaksin Covid-19 di Jawa Barat masuk kategori lain-lain. Seperti organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, komunitas, institusi pendidikan, kelompok bisnis, e-commerce hingga partai.

"Ada partai juga, saya hadir beberapa kali, hatur nuhun. Ini penting supaya partai juga tidak hanya muncul 5 tahun sekali tapi pada saat seperti ini, interaksi melindungi masyarakat sangat dibutuhkan," kata dia.

Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, tiga kelompok tersebut tengah bekerja sama mengejar target 37 juta atau 75 persen vaksinasi dari total 50 juta penduduk. Target ini diharapkan selesai pada Desember 2021.

"Jadi inilah aktor-aktor yang sekarang sibuk menyelesaikan target 37 juta," ucapnya.

Sebelumnya, Kang Emil mengatakan daerahnya membutuhkan 15 juta dosis vaksin Covid-19 per bulan untuk mencapai target Presiden Joko Widodo. Target Kepala Negara, 37 juta warga Jawa Barat sudah divaksinasi Covid-19 pada Desember 2021.

"Jawa Barat kalau kata Presiden harus beres bulan Desember, itu membutuhkan kurang lebih 15 juta dosis vaksin per bulan. Jadi jangan bicara 'oh ini kurang' kalau suplainya saja tidak sebanyak ini," katanya melalui sebuah video yang diterima merdeka.com, Selasa (31/8) malam.

Jika suplai vaksin Covid-19 sudah mencapai 15 juta dosis per bulan, dia memastikan daerahnya akan melakukan vaksinasi kepada 500.000 warga setiap hari. Saat ini, vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat baru berada di angka 420.000 per hari.

Mantan Wali Kota Bandung ini menjelaskan, total vaksin Covid-19 yang diterima Jawa Barat sebanyak 18,6 juta. Dari jumlah tersebut, 14,4 juta atau 77,4 persen di antaranya sudah disuntikkan kepada warga Jawa Barat.

"Dari yang sudah dikasih itu, dosis pertama ada 24,5 persen atau 25 persen untuk 9,4 juta penduduk. Jadi ada 9,4 juta penduduk dari 37 juta yang sudah disuntik dosis 1. Kemudian dosis 2, artinya orang yang sudah dosis 1 sudah waktunya ada 5 juta totalnya 13,18 persen," terangnya.

Kang Emil mengatakan, kendala utama Jawa Barat mencapai target vaksinasi adalah suplai vaksin Covid-19 yang sangat terbatas dari pemerintah pusat. Padahal, Jawa Barat mencatat jumlah penduduk terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia.

Dia menyinggung sejumlah provinsi dengan jumlah penduduk di bawah Jawa Barat justru mendapat suplai vaksin Covid-19 banyak.

"Ada provinsi-provinsi penduduknya sedikit tapi vaksinnya banyak. Tentulah persentasenya menjadi besar. Ada provinsi-provinsi besar seperti Jawa Barat vaksinnya sedikit dikasihnya," ujarnya.

Selain suplai vaksin sedikit, Kang Emil mencatat sejumlah kendala lain Jawa Barat belum bisa mencapai target vaksinasi Covid-19. Di antaranya, teritorial di Jawa Barat beragam sehingga mobilitas dalam melaksanakan vaksinasi sangat susah.

"Di Jawa Barat itu ada kota, misalnya Kota Bandung, Depok, Bekasi, tapi juga ada kabupaten yang gunung-gunung, pelosok, pantai, pedalaman, penjangkauannya sangat susah secara mobilitasnya," jelasnya.

Berikutnya, kecepatan daerah di Jawa Barat melakukan vaksinasi Covid-19 tidak sama. Kemudian, infrastruktur yang mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat tidak merata dan terbatas.

Kang Emil menyebut, jumlah puskesmas yang melayani vaksinasi di Jawa Barat hanya sekitar 1.000-an. Sementara standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), idealnya jumlah puskesmas sebanyak 5.000.

"Sehingga dengan hanya modal seperti itu, bagaimana kita bisa menyukseskan 37 juta. Kemudian dari sisi media berita-berita hoaks yang membuat masyarakat tidak termotivasi masih ada juga. Tentunya harus kita luruskan," tutupnya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menangkan Prabowo-Gibran di Jabar, Ridwan Kamil Ingatkan TKD Jangan Jelekkan Capres Lain
Menangkan Prabowo-Gibran di Jabar, Ridwan Kamil Ingatkan TKD Jangan Jelekkan Capres Lain

Ridwan Kamil mengukuhkan personel Tim Kampanye Daerah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Tarakan Kick Off PIN Polio 2024 Sebagai Upaya Pencegahan
Tarakan Kick Off PIN Polio 2024 Sebagai Upaya Pencegahan

Pemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya
Target Suara di Jabar 60 Persen, Ridwan Kamil Optimistis Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Target Suara di Jabar 60 Persen, Ridwan Kamil Optimistis Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Jawa Barat memang menjadi salah satu lumbung suara Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya