Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vaksin palsu, Ketua DPR minta Kemenkes dan RS buat crisis center

Vaksin palsu, Ketua DPR minta Kemenkes dan RS buat crisis center ade komarudin dilantik jadi ketua dpr. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin meminta kepada Kementerian Kesehatan dan pihak Rumah Sakit untuk membentuk crisis center. Dengan dibentuknya crisis center, pria yang akrab Akom ini yakin masalah vaksin palsu yang sedang heboh bisa teratasi.

"Jadi Menkes harus membuat crisis center di Kemenkes. Kemudian setiap RS harus ada krisis center. Baru bisa masalah vaksin palsu bisa diselesaikan dengan baik," kata Akom di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/7).

Pembentukan crisis center, kata Akom, tidak hanya membantu menyelesaikan kasus ini. Tetapi juga dapat mengusut dan menindak pelaku pengedar vaksin palsu melalui aparat penegak hukum.

Orang lain juga bertanya?

"Crisis center bukan hanya mengurus korban vaksin palsu diatasi dengan baik terapi juga pelaku vaksin palsu ini dipastikan dapat ditindak segera oleh aparat penegak hukum," tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menyebut crisis center dapat membantu orangtua untuk mendapatkan informasi soal data pasien yang telah diberi vaksin palsu. Selain itu, crisis center juga dapat membantu sosialisasi kepada warga terkait vaksinasi ulang.

"Dan membuat krisis center di mana orang tua korban bisa mencari informasi kepada publik dan sosialisasi vaksin ulang," jelas Dede.

Selain itu, Dede juga meminta kepada satuan tugas penanggulangan vaksin palsu untuk melanjutkan tugas dalam menelusuri dugaan peredaran vaksin palsu di 9 provinsi di Indonesia.

"Kami meminta vaksin ulang, kami meminta satgas melakukan penelusuran, diduga 9 provinsi," pintanya.

Dede juga mengimbau orangtua pasien untuk bersabar dan tidak menempuh jalur di luar hukum. Lanjutnya, dikhawatirkan program kesehatan akan terganggu karena tenaga medis merasa takut.

"Kami minta karena banyak tenaga medis merasa tidak nyaman karena ada kepanikan warga tapi program kesehatan harus berjalan. Saya himbau sebagai orangtua kita tidak lakukan tindakan-tindakan di luar hukum. Karena akan sebabkan tenaga medis takut," pungkasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Temuan KPK Bongkar Rumah Sakit Nakal Klaim Fiktik BPJS Kesehatan & Rugikan Negara
VIDEO: Temuan KPK Bongkar Rumah Sakit Nakal Klaim Fiktik BPJS Kesehatan & Rugikan Negara

Mengetahui masalah tersebut, Pahala Nainggolan tak segan-segan menempuh jalur hukum

Baca Selengkapnya
Hasil Audit Korupsi APD Covid-19 Kemenkes Rampung, KPK: Upaya Paksa Segera Dilakukan
Hasil Audit Korupsi APD Covid-19 Kemenkes Rampung, KPK: Upaya Paksa Segera Dilakukan

KPK bakal segera menetapkan pihak yang akan dijadikan tersangka dan lakukan penahanan

Baca Selengkapnya
KPK Usut Dugaan Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes
KPK Usut Dugaan Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes

Dalam penyidikan kasus ini, KPK sudah menentukan pihak yang akan bertanggungjawab.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK

Dugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.

Baca Selengkapnya
3 RS Klaim Fiktif ke BPJS, Kemenkes Ancam Putuskan Kerja Sama dan Cabut Izin Praktik Dokter Terlibat
3 RS Klaim Fiktif ke BPJS, Kemenkes Ancam Putuskan Kerja Sama dan Cabut Izin Praktik Dokter Terlibat

Tiga rumah sakit itu berada di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan APD Covid-19, KPK Geledah Kantor BNPB hingga Kemenkes
Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan APD Covid-19, KPK Geledah Kantor BNPB hingga Kemenkes

KPK menggeledah sejumlah lokasi terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) penanganan Covid-19 di Kemenkes RI.

Baca Selengkapnya
KPK Telaah Dugaan Korupsi Klaim Fiktif BPJS Bermoduskan Baksos
KPK Telaah Dugaan Korupsi Klaim Fiktif BPJS Bermoduskan Baksos

Setelahnya KPK baru bisa menyelidiki dugaan klaim fiktif di kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Ada Biaya Angkut Lebihi Standar saat Pendistribusian Korupsi APD Kemenkes
KPK Sebut Ada Biaya Angkut Lebihi Standar saat Pendistribusian Korupsi APD Kemenkes

Keterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Berkedok Surat Kemenkes Soal Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis
Waspada Penipuan Berkedok Surat Kemenkes Soal Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis

Kemenkes tidak pernah menerbitkan surat undangan Sosialisasi SE Rekrutmen Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis

Baca Selengkapnya
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M
Respons KPK Soal Aduan Jaksa Diduga Peras Saksi Sampai Rp3 M

KPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi

Baca Selengkapnya
Forum Guru Besar Minta Pengesahan RUU Kesehatan Ditunda, Kirim Petisi ke Jokowi dan Puan
Forum Guru Besar Minta Pengesahan RUU Kesehatan Ditunda, Kirim Petisi ke Jokowi dan Puan

Petisi ini diajukan oleh 150 orang Guru Besar lintas profesi, baik dari profesi kesehatan dan non kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kejari Depok Endus Dugaan Korupsi UPN Veteran, Pihak Kampus Buka Suara
Kejari Depok Endus Dugaan Korupsi UPN Veteran, Pihak Kampus Buka Suara

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta diterpa isu korupsi. Bagaimana duduk perkaranya?

Baca Selengkapnya