Vaksin Pfizer Boleh Digunakan Anak 12-17 Tahun
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer untuk anak usia 12 tahun hingga 17 tahun. Pemberian izin penggunaan vaksin Pfizer untuk anak usia 12 tahun hingga 17 tahun tertuang dalam surat bernomor SR.02.06/II/ 2151 /2021 perihal penggunaan vaksin Covid-19 comirnaty (Pfizer-BioNTech) bagi anak kelompok usia 12-17 tahun. Surat ini dikeluarkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes pada Senin, 23 Agustus 2021.
"Iya sudah boleh," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada merdeka.com, Selasa (24/8).
Dalam surat disebutkan bahwa vaksin Covid-19 Comirnaty (Pfizer-BioNTech) dapat diberikan pada anak kelompok usia 12 sampai 17 tahun dengan pemberian dua dosis, yaitu 0,3 ml secara intramuskular dalam interval waktu minimal 21 hari.
-
Kapan anak harus di vaksin PCV? Jadwal Imunisasi Vaksin PCV telah dimasukkan dalam program imunisasi dasar untuk anak-anak berusia 0 hingga 18 tahun di Indonesia.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin HPV? Untuk jenis vaksin tetravalen, dosis pertama diberikan pada bulan pertama Dosis kedua pada bulan kedua, dan yang ketiga pada bulan keenam setelah dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin bivalen, dosis pertama yang dianjurkan pada bulan pertama.Kemudian yang kedua pada bulan keenam setelah dosis pertama.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin cacar monyet? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu,' ujar Maxi.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
"Menindaklanjuti surat kami sebelumnya nomor: SR.02.06/II/2147/2021 perihal Pemanfaatan dan Standar Prosedur Operasional Penatalaksanaan Vaksin Covid-19 Comirnaty (Pfizer-BioNTech) dan sesuai surat dari Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi nomor 89/ITAGI/Adm/VIII/2021 perihal Rekomendasi Update Vaksin Comirnaty (Pfizer-BioNTech), bersama ini kami sampaikan bahwa vaksin Covid-19 Comirnaty (Pfizer-BioNTech) dapat diberikan pada anak kelompok usia 12-17 tahun dengan pemberian dua dosis (0,3 ml) secara intramuskular dalam interval waktu minimal 21 hari," demikian bunyi surat yang ditandatangani Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu itu.
Surat ini ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi seluruh Indonesia.
Sebanyak 1.560.780 juta dosis vaksin Pfizer tiba di Indonesia pada Kamis lalu melalui skema pembelian langsung. Vaksin ini diperuntukan bagi masyarakat umum yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sebelumnya secara gratis.
Pada tahap awal, vaksin Pfizer telah didistribusikan ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Tanggerang Selatan dan Bekasi. Prioritas pemberian ke wilayah Jabodetabek dikarenakan sistem logistik yang kompleks dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya.
Vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus dan harus segera digunakan, karena secara spesifikasi vaksin ini harus disimpan khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah antara 90 hingga 60 derajat Celcius.
''Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikan,'' kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Widyawati.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaDiare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya