Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun, Pemkot Yogyakarta Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih menunggu instruksi pemerintah pusat terkait vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia di bawah 12 tahun. Hingga saat ini, Pemkot Yogyakarta belum mendapatkan instruksi teknis vaksinasi Covid-19 anak umur di bawah 12 tahun.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Yudiria Amalia mengakui belum adanya petunjuk teknis vaksinasi Covid-19 dari pemerintah pusat.
"Kita masih menunggu. Sekarang baru dikaji dulu (oleh pemerintah pusat)," terang Yudiria, Senin (27/9).
-
Apa yang harus dilakukan jika anak PJB terlambat imunisasi? Jika jadwal imunisasi terlewat atau tidak lengkap, dr. Sarah menekankan bahwa imunisasi tersebut harus segera dikejar agar perlindungan terhadap infeksi dapat optimal. 'Kalau dia terlambat perlu di catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya,' ucap dr. Sarah.
-
Apa yang terjadi jika anak terlambat imunisasi? Jika anak tidak mendapatkan imunisasi tepat waktu, mereka akan menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan vaksin. Di samping itu, proses perlindungan maksimal melalui imunisasi akan memakan waktu lebih lama, sehingga anak akan berisiko lebih tinggi terhadap penyakit yang bisa saja berbahaya bagi kesehatan mereka.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
Yudiria menjabarkan bahwa pihaknya masih learning by doing. Kondisi ini pernah pula terjadi saat ada instruksi vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dan menyusui dari pemerintah pusat. Usai rampung dikaji, kemudian pemerintah pusat pun memberikan juknis ke daerah.
Yudiria menjabarkan bahwa saat ini pihaknya belum tahu jenis vaksin apa yang akan disuntikkan ke anak di bawah umur 12 tahun. Meski demikian, Yudiria optimis jika pada waktunya, Pemkot Yogyakarta akan menggelar vaksinasi bagi anak di bawah usia 12 tahun.
"Begitu dapat instruksi dari pemerintah pusat akan segera melaksanakan. Kami optimis. Kami selalu mampu mampu menyelesaikan vaksinasi secara cepat dan tepat," papar Yudiria.
Sementara itu, terkait penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Kepala Dikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pemda DIY.
Terkait PTM terbatas di Kota Yogyakarta, Budi mengklaim penyelanggaraannya berjalan dengan lancar. Penerapan protokol kesehatan (prokes) juga dijalankan dengan baik.
"Alhamdulillah berjalan dengan baik. Prokes dan sebagainya tidak ada kendala. Baik-baik saja (penyelenggaraan PTM teerbatas di Kota Yogyakarta," kata Budi, Senin (27/9).
Budi menjabarkan selain penerapan prokes yang ketat, capaian vaksinasi pelajar di Kota Yogyakarta yang tinggi membuat Pemkot Yogyakarta akhirnya menggelar PTM terbatas. Meski demikian PTM terbatas ini hanya direkomendasikan untuk pelajar berumur 12 tahun ke atas.
"Vaksinasi (pelajar) sudah 85 persen. Untuk (PTM terbatas) yang SD baru kelas 6 saja. Kelas 5 ke bawah belum mulai (PTM terbatas)," urai Budi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaNamun Pemprov DKI belum merinci berapa nilai pencairan KJP kali ini
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKeputusan MA juga tidak berpengaruh pada proses atau tahapan pencalonan bagi bakal calon perseorangan.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca Selengkapnya