Vaksinasi Bentengi Rakyat dari Covid-19 Sebagai Tuan Rumah Agenda Internasional

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan bahwa salah satu keuntungan vaksinasi adalah melindungi masyarakat dari potensi penyebaran Covid-19, sebab saat ini akan banyak Agenda Internasional di dalam negeri. Seperti diketahui, Indonesia baru saja menjadi tuan rumah event MotoGP dan Superbike di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Ini agar kita tidak hanya menjadi tuan rumah, tapi juga menciptakan nilai tambah dengan investasi yang masuk. Kalau masyarakat sakit kan percuma juga investasi masuk," kata Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Imran Pambudi dalam talkshow "Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20", Senin (13/12).

Selanjutnya, Indonesia juga didapuk menjadi tuan rumah perhelatan G20 (Kelompok Duapuluh atau Group of Twenty). G20 merupakan kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah Uni Eropa.

Perhelatan G20 menjadi salah satu alasan digenjotnya vaksinasi Covid-19 terutama di wilayah Kota Sorong, Papua Barat.

"Kalau kita lihat asesmen panitia G20 ini untuk memilih daerah cukup ketat. Vaksinasi harus di atas 70 persen kemudian penelusuran, kapasitas transmisi komunitas, juga dinilai, maka harus betul-betul siap," katanya.

Sementara itu, daerah-daerah lain seperti Makassar, Labuan Bajo, dan Malang sudah memenuhi standar tersebut, terutama terkait vaksinasi.

Rencananya, perhelatan G20 akan terdiri dari lebih dari 100 acara, setengahnya akan dilaksanakan di daerah-daerah di Pulau Jawa, sementara sisanya di wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa.

"Saya kira perlu dikawal bersama baik dari dinas kesehatan maupun pemerintah kabupaten dan kota terkait capaian vaksinasi. Jadi ini memang sudah terdesentralisasi," katanya.

Ia mencontohkan Kabupaten Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur yang akan menjadi salah satu tempat perhelatan G20. Saat ini vaksinasi dosis pertama di sana telah mencapai 76 persen, sementara vaksinasi dosis kedua sebesar 45 persen sehingga akan terus digencarkan.

"Akan kita kejar sampai Maret 2022 besok. Saya kira upaya-upaya yang kita lakukan sudah cukup, kita juga kerja sama dengan TNI dan Polri untuk meneruskan vaksinasi ini," katanya.

Menurutnya, kendala vaksinasi dihadapi di wilayah berbentuk kepulauan karena beberapa orang lanjut usia yang tinggal di sana belum pernah sama sekali melakukan vaksinasi.

"Seumur-umur mereka belum pernah divaksinasi jadi ini pengalaman baru sehingga kita perlu pendekatan-pendekatan khusus melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, dan menyelenggarakan vaksinasi massal di gereja dan masjid," katanya.