Benarkah Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Diprediksi Baru Selesai 10 Tahun?
Merdeka.com - Bloomberg melansir data studi yang menghitung waktu penyelesaian program vaksinasi Covid-19 di beberapa negara. Termasuk di Indonesia.
Berdasarkan perhitungannya dengan data vaccination rate Indonesia per 4 Februari 2021, yakni 60.000 per hari, maka Indonesia diprediksi baru akan menyelesaikan program vaksinasi selama kurang lebih 10 tahun.
Untuk diketahui, cara menghitung vaccination rate yakni membagi jumlah sasaran yang sudah divaksinasi dengan jumlah jumlah pelaksanaan vaksinasi.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Kapan target pencapaian 95-95-95 untuk HIV di Indonesia? Strategi ini bertujuan mencapai target ambisius 95-95-95 guna mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan, prediksi 10 tahun itu bila vaccination rate di Indonesia terus berada di angka 60.000.
"10 tahun itu kalau vaccination rate-nya seperti sekarang ini yang sangat rendah. Sekarang ini masih bisa diterima kalau vaccination rate kita masih rendah, mudah-mudahan nanti segera meningkat. Hitungan Bloomberg/John Hopkins/Straits Times, kita nanti cuma mampu 2 kali dari sekarang kecepatannya," kata Windhu saat dihubungi merdeka.com, Minggu (7/2).
Windhu menjabarkan perhitungan prediksi tersebut. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI per 4 Februari 2021, jumlah orang yang sudah disuntik vaksin dosis pertama yaitu 700.266 orang.
Langkah pertama harus dilakukan yakni menghitung vaccination rate. Cara menghitungnya yakni membagi jumlah orang yang sudah divaksin dengan waktu pelaksanaan vaksinasi.
Seperti yang diketahui, vaksinasi pertama di Indonesia dimulai pada 13 Januari 2021, sehingga samapi 4 Februari, terhitung 23 hari pelaksanaan vaksinasi.
"Kalau kita anggap saja semua sudah mendapatkan 2 dosis, berarti jumlah vaksin yang sudah disuntikkan sebanyak 1.400.532 dosis. Jadi vaccination rate-nya, 1.400.532 dosis dibagi 23 hari, yakni 60.892 dosis per hari," terangnya.
Kemudian, untuk menghitung waktu vaksinasi dari perhitungan jumlah sasaran vaksinasi dibagi vaccination rate. Dikalikan jumlah sasaran dengan 2 dosis, dan mengalikan vaccination rate dengan jumlah hari dalam satu tahun. Sebab, pelaksanaan vaksinasi di Indonesia dilakukan nonstop setiap hari tanpa hari libur.
Dengan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statstik (BPS) terbaru, yakni 271.349.889 jiwa maka 75 persen penduduk menjadi sasaran vaksinasi sekitar 203.512.416 jiwa. Karena setiap orang mendapatkan 2 dosis, maka jumlah sasaran vaksinasinya menjadi 407.024.000.
"407.024.000 sasaran dibagi (60.892 x 2 dosis x 365 hari) Maka sekitar 9 tahun tahun lebih," kata Ahli Kesehatan Masyarakat itu.
Windhu sebenarnya yakin vaccination rate Indonesia bisa meningkat. Sebab, Kemenkes terus menambah jumlah vaksinator. Pada bulan Maret mendatang, Kemenkes RI berencana menambah jumlah vaksinator menjadi 81 ribu. Sehingga Windhu yakin, vaccination rate di Indonesia bisa meningkat 2 hingga 3 kali lipat dari saat ini.
"Jumlah vaksinator sebanyak 80.000 sudah cukup, jadi tinggal menunggu pasokan vaksinnya saja. Kalau macet, ya bisa sangat lama selesainya," kata Windhu
Menurut Windhu, meskipun Kemenkes menambah jumlah vaksinator namun dosis vaksinnya tidak ditambah, maka vaccination rate tidak akan bertambah. Sebagai informasi, Kemenkes sebelumnya mengungkapkan bahwa pada bulan Februari ini, tersedia 4,7 juta dosis vaksin.
"Vaccination rate itu tergantung 2 hal, ketersediaan vaksin dan jumlah vaksinator. Jadi kalau vaksinatornya banyak, tapi vaksinnya tidak ada, terus apa yang disuntikkan? Kita kan punya ketergantungan supply vaksin dari luar negeri. Sebab produsen vaksin dan produksinya masih sedikit, padahal demandnya sangat tinggi," kata dia.
Dia optimis, dengan jumlah vaksinator sebanyak 81 ribu, vaccination rate di Indonesia bisa meningkat. Waktu penyelesaian vaksinasi bisa kurang dari 10 tahun. Sebab, kemampuan vaksinasi setiap vaksinator dalam sehari bisa 40 kali. Meskipun
"Saya sih optimis, (akan) lebih dari itu vaccination rate-nya, tapi tidak seoptimis presiden yang menurut saya sangat utopis kalau berharap 1 tahun bisa selesai mencakup 70 persen penduduk," tutupnya.
Seperti diketahui, total sasaran vaksin di Indonesia yakni 181.554.465 orang. Jumlah vaksinasi pun meningkat setiap harinya. Data terakhir per 6 Februari lalu, tercatat sebanyak 777.096 tenaga kesehatan di Indonesia sudah menerima vaksin tahap 1. Angka tersebut sudah mencakup 49,66 persen dari total sasaran nakes penerima vaksin, yakni sekitar 1.593.620 orang.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menargetkan Indonesia mampu menjadi negara maju pada 2045 mendatang dengan syarat gaji minimal Rp10 juta per bulan.
Baca Selengkapnya