Vaksinasi Gelombang 3, Kemenkes Prioritaskan Masyarakat Miskin dan Disabilitas
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kelompok masyarakat miskin, disabilitas hingga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masuk dalam prioritas sasaran program vaksinasi nasional gelombang ketiga.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut pada tahapan tiga ini pemerintah menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 63,9 juta orang.
"Ini sangat luas, artinya ekonominya ke bawah, secara sosial ini juga kurang beruntung. Ini yang didahulukan," kata Nadia dalam acara daring "Vaksinasi Gelombang Ketiga Dimulai" yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Selasa (18/5).
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Kapan Groundbreaking IKN tahap 3 dilaksanakan? Groundbreaking tahap 3 direncanakan akan diadakan pada 20-21 Desember 2023, dengan fokus pada sektor ruang hijau, kelengkapan ekosistem sumbu kebangsaan, dan lembaga negara dengan pendanaan non-APBN.
-
Kapan babak ketiga dimulai? Pertandingan di putaran ketiga akan dimulai pada 5 September 2024 dan berakhir pada 10 Juni 2025.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Apa fokus utama pembangunan IKN tahap 3? Groundbreaking tahap 3 difokuskan untuk beberapa pembangunan seperti reboisasi area sumbu kebangsaan, pembangunan properti, transportasi listrik, rumah sakit dengan target mendekati Rp10 triliun.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Nadia menjelaskan program ini awalnya ditargetkan berjalan pada April, namun tertunda akibat ketersediaan vaksin yang sempat terganggu imbas embargo vaksin India. Maka tahapan ketiga baru dimulai awal Mei ini di ibu kota.
Nadia menjelaskan beberapa tempat khusus masyarakat rentan di daerah dengan aspek ekonomi sosial ini sudah berjalan, salah satunya di Provinsi DKI Jakarta. Karena pihaknya melihat DKI Jakarta memiliki kasus Covid-19 yang cenderung terus meninggi.
Selain itu, karena DKI Jakarta daerah urban, variasi masyarakatnya sangat beragam dengan diversitas status sosial yang beragam. "Kemarin DKI Jakarta sudah memulai ini menjadi suatu pilot project, sebelum kita melakukannya secara nasional," tambah Nadia.
Di sisi lain, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama menjelaskan bahwa program vaksinasi gelombang 3 yang menyasar masyarakat rentan telah dilakukan sejak 5 Mei 2021. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan di mana DKI Jakarta diminta untuk melakukan vaksinasi pada masyarakat rentan, terutama di kawasan kumuh.
"Maka, kami melakukan tindak lanjut dengan melakukan pemetaan. Masyarakat di sini kita bagi 3 zona yakni 445 RW yang sedang dalam proses prioritas untuk penataan pemukiman yang tertuang dalam Pergub Nomor 90 Tahun 2018. Kedua, adanya RW tempat transmisi lokal dari virus mutasi atau varian baru yang ditemukan varian India. Ketiga, RT Zona PPKM Mikro yakni berupa zonasi merah dan oranye," jelas dr Ngabila.
Sejak 5 Mei 2021 hingga saat ini, tercatat sudah ada 140 ribu lebih masyarakat rentan di DKI Jakarta yang telah divaksinasi COVID-19.
"Tahap 3 dari sasaran menunggu arahan dari Pemerintah Pusat terhadap alokasi dan target yang diberikan kepada DKI Jakarta. Tapi, untuk kelompok tadi, masyarakat rentan sudah dimulai, dan saat ini sudah vaksinasi sekitar dari tanggal 5 sampai saat ini mencapai 142 ribu," kata dia.
Dalam kesempatan ini, Nadia mengatakan pihaknya melakukan penghentian sementara distribusi vaksin COVID-19 AstraZeneca batch CTMAV547. Penghentian sementara distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 itu merupakan bentuk kehati-hatian.
"Kalau kita lihat kemarin Kementerian Kesehatan menunda distribusi salah satu jenis vaksin yaitu AstraZeneca CTMAV547 ini dikaitkan karena kehati-hatian," kata Nadia.
Kemenkes menargetkan sebanyak 181.554.465 warga Indonesia akan mendapat vaksin covid-19 yang terbagi menjadi empat tahapan. Pertama, menyasar sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan, kemudian tahap kedua secara paralel menyasar sebanyak 21,5 juta lansia dan 17,3 petugas pelayanan publik.
Kemudian tahap ketiga menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 63,9 juta orang. Dan tahap keempat menyasar sebanyak 77,4 juta orang yang merupakan masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaNamun Pemprov DKI belum merinci berapa nilai pencairan KJP kali ini
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca Selengkapnya