Vaksinasi Ibu Hamil di Palembang Baru 4 Persen, Warga Diimbau Datangi Faskes
Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di Palembang baru mencapai 548 dari sasaran 13.509 orang atau hanya 4 persen. Yang sudah divaksin pun baru menjalani dosis pertama.
Kasi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Palembang Mirza Sisanti mengungkapkan, data itu masuk hingga 21 Oktober 2021. Pada hari itu hanya terdapat tambahan 3 ibu hamil yang menjalani vaksinasi.
"Ya masih rendah karena banyak yang tidak mau (divaksin)," ungkap Susanti, Jumat (22/10).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa yang terjadi jika anak terlambat imunisasi? Jika anak tidak mendapatkan imunisasi tepat waktu, mereka akan menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan vaksin. Di samping itu, proses perlindungan maksimal melalui imunisasi akan memakan waktu lebih lama, sehingga anak akan berisiko lebih tinggi terhadap penyakit yang bisa saja berbahaya bagi kesehatan mereka.
-
Kenapa imunisasi terlambat bisa membuat anak lebih rentan terhadap penyakit? Anak yang tidak menjalani imunisasi sesuai jadwal mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang optimal dari penyakit tertentu. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, dan jika terinfeksi, durasi penyakit yang dialami bisa lebih lama dibandingkan dengan anak yang telah menyelesaikan vaksinasi.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
Vaksinasi yang masih rendah juga terjadi pada remaja di atau 12 tahun. Dari 192.667 sasaran, kini baru 22.725 yang divaksin atau 12 persen dosis pertama dan 17.251 atau 8 persen dosis kedua.
Sama halnya dengan vaksinasi bagi golongan lanjut usia. Pada kelompok ini yang sudah divaksin dosis pertama baru 27 persen atau 49.551 orang dan dosis kedua 39.991 orang atau 22 persen. Padahal pemerintah menargetkan vaksinasi lansia sebanyak 181.030 orang.
"Untuk remaja masih proses, banyak yang bersedia," kata dia.
Pemerintah berharap masyarakat segera mendatangi tempat fasilitas kesehatan untuk dilakukan vaksinasi. Mereka juga dapat mendaftar secara online melalui vaksinonline.com dan nantinya ditunjuk tempat vaksinasi.
"Apalagi kita menargetkan akhir tahun ini 100 persen sudah divaksin untuk mencapai herd community," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaBKKBN menegaskan prinsip pemberian kontrasepsi untuk mencegah kehamilan pasangan usia subur di bawah 20 tahun
Baca SelengkapnyaTerjadinya anemia ini memperbesar resiko mereka melahirkan anak stunting
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca Selengkapnya"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca SelengkapnyaPenyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca Selengkapnya