Vaksinasi Tenaga Pendidik di Depok, Satu Sekolah Dijatah Empat Guru
Merdeka.com - Dalam rangka persiapan belajar tatap muka pada Juli nanti, seluruh tenaga pendidik di Kota Depok mulai divaksinasi Covid-19. Ada 18 ribu lebih guru yang didaftarkan namun untuk tahap pertama dijatah empat orang per sekolah.
Pelaksanaan vaksin sudah dimulai sejak Selasa (2/3) kemarin secara bertahap. Salah satunya di Puskesmas Depok Jaya, Pancoran Mas. Di sana tersedia kuota 99 tenaga pendidikan yang mendapat vaksin. Jumlah sekolah yang ada di Kelurahan Depok Jaya sebanyak 23. Terdiri dari SD dan SLB 15 sekolah, SMP 5 sekolah dan SMA 3 sekolah. Dari kuota tersebut, satu sekolah mendapat kuota empat tendik untuk divaksin.
"Untuk pelaksanaan vaksinasi tenaga pendidik sudah sejak kemarin. Di Kelurahan Depok Jaya ada 23 sekolah SD sampai SMA. SD dan SLB ada 15 sekolah, SMP 5 dan SMP 3. Jadi harus kita bagi rata. Dari kuota 99 orang jadi satu sekolah hanya empat kuotanya" kata Kepala Puskesmas Depok Jaya, Euis Eka Kurniati, Rabu (3/3).
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
Euis menuturkan, pelaksanaan berjalan lancar sejak kemarin. Dan tidak ditemukan kejadian ikutan pasca vaksin. Pasien yang datang diskrining dan jika tidak lolos maka vaksin ditunda. "Kita sesuai alur. Pasien yang datang diskrining. Dari hasil kemarin, hanya ada beberapa yang tidak lolos karena ada hipertensi," tukasnya.
Dikatakan Euis pasien yang tidak lolos karena hipertensi tersebut kata Eka diperkirakan karena memang sudah ada penyakit penyerta sebelumnya namun tidak diketahui. "Kemungkinan mereka sudah ada faktor penyakit penyerta tapi tidak terkontrol," tambahnya.
Sementara itu di Kodim 0508/Depok juga digelar vaksin untuk 418 anggota. Seluruh personel ditarget untuk divaksin. "Hari ini hari kedua pelaksanaan vaksin di Kodim 0508/Depok. Seluruh personel yang ada jumlahnya 418 orang, namun sampai saat ini sudah 200 personil yang divaksin," kata Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Agus Isrok Mikraj.
Dia pun meminta agar seluruh personel menyukseskan program pemerintah dalam vaksinasi. "Sukseskan program pemerintah. Ngga usah takut divaksin. Semua jaga kesehatan demi Indonesia maju dan sehat," tukasnya.
Dalam pelaksanaan, ada beberapa yang tertunda vaksin. Pasalnya ada beberapa dari mereka yang merupakan penyintas dan belum tiga bulan. Selain itu ada juga yang tensinya masih tinggi sehingga ditunggu sampai normal kembali. "Ada beberapa yang tertunda, bukan batal. Karena penyintas belum tiga bulan. Kemudian ada yang tensinya tinggi. Jadi tertunda bukan batal," kata kordinator vaksinator dari RS Cijantung, Lea.
Ditempat yang sama, Koordinator vaksin Kodim 0508/Depok, dokter Radita Cherry menambahkan pelaksanaan di kalangan prajurit jauh lebih mudah dalam mengumpulkan personel. Ditanya apakah ada personel yang takut, dia membenarkan. "Prajurit juga lebih tertib, mereka untuk berkumpul jadinya kami pelaksanaannya juga lebih mudah. Oh tetep ada (yang ketakutan), prajurit perkasanya pakai loreng tapi tetap ada rasa takut pasti ada," katanya.
Terakhir, dia meminta agar prajurit yang sudah divaksin tetap harus menjaga protokol kesehatan. Dia mengingatkan bahwa potensi terpapar tetap ada walaupun sangat kecil. "Yang sudah divaksin tetap kita jaga prokes tetap ditegakkan, masker cuci tangan jaga jarak tetap ditegakkan. Karena tetap ada kemungkinan untuk tertular walaupun lebih kecil kemungkinannya dengan yang tidak tervaksin," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada data guru honorer yang belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Baca SelengkapnyaBudi menyatakan bahwa mereka sudah kembali mulai Selasa (23/7) ini dan mengajar sesuai dengan tugasnya.
Baca SelengkapnyaData Pokok Pendidikan (Dapodik) guru honorer tidak dinonaktifkan dan akan tetap melekat pada mereka.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun bakal rekrut 200 PPPK guru dan nakes. Persiapkan dirimu
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut merupakan jumlah pendaftar guru terbanyak di Indonesia pada pendaftaran PPPK 2023.
Baca SelengkapnyaFormasi CPNS yang dapat dilamar oleh fresh graduate sebesar 690.822 formasi.
Baca SelengkapnyaMereka adalah guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang lolos seleksi CPNS tahun 2019 dan 2020.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta telah melaksanakan rapat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait cleansing guru honorer.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bogor mengusulkan 2.235 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, guru honorer yang telah diangkat menjadi guru ASN PPPK sejak 2021 adalah sebanyak 544.000 orang.
Baca Selengkapnya