Vaksinolog Sebut Semua Efektivitas Vaksin Terdampak Varian Delta
Merdeka.com - Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe menjelaskan mengapa seseorang masih bisa terpapar Covid-19 meski sudah divaksinasi. Menurutnya, orang tidak langsung kebal setelah divaksinasi.
"Jumlah paparan virusnya besar sekali jadi antibodi kita tidak cukup untuk menahan, kedua kan orang itu setelah divaksinasi gak langsung kebal, jadi bukan paginya disuntik sorenya kebal enggak, orang itu kebal sekitar 2 sampai 4 pekan setelah vaksinasi kedua," katanya dalam dialog virtual kejar vaksinasi demi Indonesia lebih sehat, Kamis (5/8).
Terlebih, lanjut dia, saat ini ada varian delta yang sudah menular ke masyarakat. Menurutnya, semua efektivitas vaksin terdampak oleh varian delta.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana virus dengue menyebar ke manusia? Jika nyamuk ini terinfeksi virus dengue, mereka dapat mentransmisikan virus tersebut kepada manusia saat menggigit.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Terus kita sekarang menghadapi varian baru, varian delta yang ternyata semua vaksin itu efektivitasnya terdampak oleh varian delta, tapi masih efektif terutama dalam mencegah Covid yang berat termasuk kematian akibat Covid," jelasnya.
Oleh karena itu, dia membenarkan bahwa sekali orang yang sudah divaksinasi tetap bisa kena Covid. Namun, karena sudah punya antibodi, kemungkinan mengalami gejala Covid yang berat sangat kecil.
"Walaupun kena Covid, Covid nya ringan, bisa isolasi mandiri tidak sampai masuk ICU, tidak sampai ventilator, dan terhindar dari kematian akibat Covid," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaTerdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca Selengkapnya