Varian Corona B1617 Terdeteksi di Kalteng, Dinkes Tracing Kontak Erat
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah meminta masyarakat tidak perlu panik dengan ditemukannya varian B.1.617 Virus Corona (SARS-Cov-2) di wilayah setempat.
"Protokol kesehatan sampai saat ini masih sangat ampuh mencegah penularan virus Covid-19 termasuk varian B.1.617," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul di Palangka Raya, seperti dikutip Antara, Minggu (9/5).
Untuk itu masyarakat hanya perlu memastikan telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar, serta tidak menyentuh wajah jika tidak yakin tangannya dalam keadaan bersih.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
Adapun terkait informasi penemuan varian B.1.617 ini, yakni pada 19 dan 20 Maret telah diambil sampel dari pasien Covid-19 yang diduga terpapar varian baru virus Covid-19.
Ketiga sampel tersebut selanjutnya pada 27 Maret 2020 dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI untuk diperiksa. Ketiga sampel tersebut berasal dari pasien di Palangka Raya.
"Laboratorium Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI telah melakukan pemeriksaan sampel tersebut dan dinyatakan positif sebagai varian B.1.617," kata dia.
Kemudian pada 8 Mei 2020, Dinkes Kalteng kembali mengirim enam sampel pasien Covid-19 yang berasal dari Kapuas sebanyak empat sampel, Kotawaringin Timur satu sampel dan Kotawaringin Barat satu sampel.
"Kapuas, Kotim dan Kobar hasilnya belum ada," katanya.
Selanjutnya ia memaparkan, sampai saat ini pemberitahuan resmi hasil pemeriksaan dari Kementerian Kesehatan RI belum diterima oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah.
Tetapi selanjutnya, berdasarkan hasil komunikasi dirinya dengan Kepala Laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan RI, didapatkan informasi bahwa hasil pemeriksaan yang beredar melalui media sosial merupakan hasil pemeriksaan resmi.
"Hasil tersebut masih merupakan laporan pendahuluan yang dimaksudkan sebagai bahan paparan Menteri Kesehatan RI," terang Suyuti.
Hasil pemeriksaan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pelacakan epidimiologis dan pemeriksaan serologis
Lebih lanjut, dijelaskannya, saat ini Dinkes Kalteng, Dinkes Palangka Raya dan Direktorat Jenderal P2Kementerian Kesehatan RI sedang berkoordinasi untuk melakukan pelacakan epidimiologis dan pengambilan darah pasien untuk pemeriksaan serologis.
Setelah hasil pelacakan epidimiologis dan pemeriksaan serologis dilakukan, maka hasil pemeriksaan adanya varian B.1.617 akan disampaikan secara resmi melalui surat kepada dirinya selaku Kadinkes Kalteng oleh Dirjen P2 Kemenkes RI.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya