Varian Covid-19 Kappa Disebut Cepat Menular, Tapi Tak Secepat Varian Delta
Merdeka.com - Pemerintah telah menemukan virus Corona varian Kappa pada dua daerah, yakni di Sumatera dan DKI Jakarta. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio mengatakan Kappa berkerabat dekat dengan varian Delta.
Menurutnya sampai saat ini para ahli belum memetakan apakah virus varian baru tersebut seberbahaya kerabatnya, Delta. Namun berhubung Kappa masih dekat dengan varian berbahaya itu, ia digolongkan dalam varian dalam perhatian.
"Tergolong variant of interest," ujar Amin kepada Liputan6.com, Senin (12/7).
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Dimana virus berbentuk batang ditemukan? TMV adalah virus yang menyerang tanaman tembakau dan memiliki bentuk batang yang khas.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Dimana Virus HMPV ditemukan pertama kali? Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 di Belanda dan telah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Menurut Amin, varian Kappa memiliki sifat yang perlu diwaspadai, yakni cepat menular. "Dia tetap punya sifat cepat menular seperti varian lain, tapi tidak secepat varian Delta," katanya.
Amin mengatakan, varian Delta dan Kappa bukan akhir dari mutasi virus Corona. Menurutnya ke depan terbuka kemungkinan virus itu akan bermutasi menjadi makhluk yang lebih dapat beradaptasi. Pun mutasi ke arah penurunan daya adaptasi virus, kata Amin juga sama besarnya.
"Jadi gini mutasikan terjadi secara acak ya. Dari sekian banyak mutasi itu sebetulnya sebagian besar malah membuat virusnya mati atau tambah lemah. Sebagian lagi tidak menyebabkan apa-apa," ujar Amin.
Ia menjelaskan hanya sekitar 4-5 persen dari mutasi virus justru membuat virusnya makin fit dengan lingkungannya. Sebagian besarnya makin memperlemah virus.
"Misalnya dia bisa lolos dari antibodi, atau dia kurang kepekaannya terhadap berbagai obat," katanya.
Menurut Amin, dari sebagian kecil mutasi virus tersebut jika menginfeksi manusia maka akan bereplikasi menjadi amat banyak dan menularkan ke orang lain. Seperti yang terjadi dengan varian Delta.
"Dan dia punya kesempatan buat bermutasi lagi," tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengonfirmasi satu kasus varian Kappa. Temuan ini berhasil diidentifikasi setelah pemeriksaan terhadap 128 varian covid-19 yang patut diwaspadai.
Temuan ini sempat dipaparkan saat Pemprov DKI rapat bersama pemerintah pusat pada Selasa (29/6) membahas PPKM darurat.
Kendati demikian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan karakteristik varian Kappa tidak cukup cepat menular jika dibandingkan dengan varian Delta.
"Ini tidak semenular varian Delta," ucap Nadia saat dikonfirmasi Merdeka.com, Jumat (2/7/2021).
Nadia menyebutkan selain di Jakarta, varian Kappa juga ditemukan di Sumatera Selatan dengan jumlah 1 kasus. Dengan demikian, total temuan varian Kappa hingga Jumat (2/7/2021) masih berjumlah 2 kasus yang tersebar di Jakarta dan Sumatera Selatan. "Sampai saat ini masih 2 kasus," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca Selengkapnya