Varian Delta Ditemukan di Bali, Dinas Kesehatan Lacak 3 Pasien Covid-19
Merdeka.com - Virus Corona varian Delta dinyatakan telah ditemukan di Pulau Bali. Virus itu telah menginfeksi dua laki-laki berusia 20 dan 50 tahun serta seorang perempuan berusia 48 tahun.
"Iya benar. Infonya keluar kemarin sore," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi, Kamis (15/7).
Namun, Suarjaya belum mengetahui kondisi tiga pasien Covid-19 yang terinfeksi virus Corona B.1617.2 atau varian Delta. Mereka masih melacaknya.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
"Masih lacak karena ini hasil uji lab sampelnya dikirim ke pusat," imbuhnya.
Menurut Suarjaya, mengantisipasi lonjakan kasus setelah ditemukannya varian delta adalah seluruh pihak meningkatkan protokol kesehatan 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi keramaian, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama. Pemerintah juga harus memperkuat testing, tracing dan treatment atau 3T. "Sama saja dengan 6M dan 3T," ujar Suarjaya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaLima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya