Venthy, pendobrak daya juang wanita Kupang
Merdeka.com - "Kita bisa berubah kita bisa berusaha!" Suara tersebut memaku perhatian kumpulan wanita Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kupang, NTT pada Selasa (10/2). Suara itu keluar dari mulut Bernadin Apriliani Venthy Sabaat.
Dia adalah seorang ibu dengan empat anak yang hanya lulusan SMA, namun kehadirannya dapat membuat perubahan dan kesejahteraan kaum ibu di sana.
Berawal dari kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di dusun tersebut, Venthy memulai gerakan Rumah Perempuan.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Kapan kejadian kekerasan pertama? Ada tiga insiden yang kami ajukan sebagai bukti. Yang pertama terjadi sekitar bulan Oktober 2023, di mana pelaku diduga telah menjewer anaknya hingga terjatuh dan menangis,' tambah Jundri.
-
Bagaimana KDRT merusak perempuan? Perempuan yang mengalami kekerasan sering kali menghadapi dampak yang merusak tidak hanya pada kesehatan fisik mereka tetapi juga pada harga diri dan kemandirian mereka.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang sering jadi korban KDRT? Mayoritas korban KDRT adalah perempuan, meskipun pria juga bisa menjadi korban.
"Di tahun 2006 ada suami selingkuh dengan istri yang baru melahirkan. Saat tidur istrinya memukul suaminya dengan kusen abis koma dan meninggal. Dia juga bakar motor kartu BLT sampai masuk penjara. Awalnya kita kumpul-kumpul bantu dia," cerita Venthy.
Tak disangka itu adalah awal terbentuk gerakan Rumah Perempuan. Ketua RT 22 RW 7 ini pun makin intensif menggelar pertemuan antarperempuan.
Venthy pun rajin ikut pelatihan mengenai perempuan. Hingga akhirnya dia menyimpulkan bahwa masalah KDRT yang terjadi di dusun Penfui Timur tak lain karena masalah ekonomi.
"Ada kasus suami pergi meninggalkan 8 orang anak, istri hamil kami beri dia pengalaman kami minta dia meningkatkan pendapatan pendapatan kami belikan dia terigu, mentega dus dan akhirnya jualan kue," ungkap dia.
Dari situ muncul gerakan lebih umum yang disebut Rindu Sejahtera. Di dalam organisasi ini Venthy berusaha sebisa mungkin mendapatkan modal untuk memberi umpan pendapatan kepada warga sekitar.
"Anggota kami bina mandiri dengan perlahan timbul kegiatan tenun, tanam kokal, tani, las listrik, tambal ban dan kios. Tapi memang perubahan sikap perempuan sudah ada modal belum ada lagi," ucapnya sambil tertawa.
Memang Venthy bukan orang yang berpendidikan tinggi apalagi orang berduit. Rumahnya saja belum dipelur dan masih beralaskan tanah. Namun Venthy selalu semangat agar penduduk di dusunnya maju.
Rumah Perempuan adalah salah satu dari sekian banyak gerakan yang didukung oleh Tifa Foundation hasil kerjasama BNP2TKI, Kementerian luar negeri Australia dan Australia Aid. Tifa Foundation memberikan bantuan dana, konsultasi sampai pelatihan peranan wanita di Kupang.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial video seorang wanita berteriak minta tolong dan membuka pintu mobil di jalan raya pada Kamis, (29/9) siang.
Baca SelengkapnyaCut Intan Nabila mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas banyaknya perempuan yang masih memilih untuk diam terkait kekerasan dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaDiduga pengeroyokan terhadap V terkait laporan kasus dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dilakukan SU.
Baca SelengkapnyaRohana Kudus adalah sosok pahlawan nasional yang dikenal sebagai wartawan perempuan pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBNI menghadirkan Rumah Pertiwi dengan tema 'Tali Kasih Pertiwi bagi Jakarta jadi Karya untuk Nusantara'
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Itu disebut dengan Revolusi Fisik.
Baca SelengkapnyaKabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaDharma Wanita organisasi yang mendukung pemberdayaan perempuan.
Baca SelengkapnyaPuan meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas semua pelaku KDRT dan kekerasan terhadap perempuan juga anak tanpa toleransi.
Baca SelengkapnyaNovita menceritakan posisi strategis istri pejabat saat tampil dalam Open Mic Merdeka Vol I.
Baca Selengkapnya