Verifikasi Faktual, Petugas KPU di Jember Kaget Terdaftar Sebagai Pendukung Bupati
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember masih terus melakukan klarifikasi kepada sejumlah petugas penyelenggara Pilkada 2020, yang diduga namanya masuk dalam berkas syarat dukungan untuk bakal calon bupati petahana, Faida. Klarifikasi tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan dari PDIP Jember.
Terdapat 20 petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan 1 petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Jember, yang namanya masuk dalam berkas syarat dukungan calon perseorangan pasangan Faida-Vian. Faida saat ini berstatus sebagai bupati Jember alias calon inkumben.
Dari klarifikasi sementara, tidak semua nama petugas pemilu yang dilaporkan PDIP Jember tersebut, adalah benar-benar memberikan dukungan berupa foto copy kepada calon perseorangan Faida-Vian.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Siapa yang bertugas memilih anggota PPS Pilkada 2024? PPS atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan segera digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Seperti diketahui KPU sudah membuka pendaftaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPS).PPS adalah pihak pelaksana pemungutan serta penghitungan suara dalam Pemilu dan Pemilihan tingkat kelurahan atau desa.
-
Siapa yang berperan dalam pelaksanaan Pilkada di Indonesia? Pilkada memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai kinerja pemimpin yang sedang menjabat.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
"Sejauh ini, tidak ada satupun penyelenggara pemilu yang secara jelas menjadi pendukung calon perseorangan (Faida-Vian). Bahkan, ada juga petugas pemilu yang namanya hampir sama dengan nama yang tertera dalam berkas dukungan untuk calon perseorangan. Tetapi setelah ditelusuri, terdapat perbedaan ejaan nama dan beda Nomor Induk Kependudukan (NIK)," tutur Andi Wasis, komisioner KPU Jember saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Kamis (2/7) malam.
Sebagaimana diketahui, salah satu syarat dukungan bagi calon independen adalah mengisi formulir dukungan bermaterai yang dilampiri foto kopi KTP.
Meski demikian, dalam proses klarifikasi kepada petugas penyelenggara pemilunya, KPU Jember menemukan dugaan adanya pencatutan.
"Ada memang yang namanya sama. Tapi kita harus klarifikasi dulu, apa benar petugas itu memberikan dukungan kepada calon perseorangan. Karena itu, kita minta yang bersangkutan untuk membuat surat pernyataan tidak terlibat dalam mendukung calon independen,” lanjut Andi.
Sesuai aturan yang berlaku, petugas penyelenggara pemilu di segala tingkatan harus bersikap netral. Sehingga tidak boleh memberikan syarat dukungan untuk syarat bakal calon bupati jalur independen. Sebalknya, jika dalam berkas syarat dukungan ada yang terbukti palsu, maka otomatis akan dinyatakan berkas tersebut tidak memenuhi syarat (TMS).
Semua petugas penyelenggara pemilu yang diklarifikasi KPU Jember membantah pernah memberikan dukungan bagi calon independen Faida-Vian. Namun ada beberapa diantaranya yang mengaku pernah memberikan foto copy KTP miliknya kepada orang lain. Namun bukan dalam rangka untuk mendukung calon perseorangan Faida-Vian. Pemberian foto copy KTP itu diduga sebagai syarat mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah setempat.
“Ada yang mengaku pernah dimintai foto copy KTP untuk syarat diberi bantuan pembangunan toilet di rumahnya,” ungkap Andi.
Salah satu diantara petugas penyelenggara pemilu yang namanya merasa dicatut adalah Muhammad Bambang Silobudi, petugas PPS di Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember. Dugaan namanya masuk dalam daftar pendukung calon bupati Faida, justru ia temukan sendiri, saat melakukan verifikasi faktual di wilayah kerjanya.
"Saya kaget sekali, saat melakukan verfak, ada nama saya sendiri di berkas dukungan itu. Karena itu saya segera konfirmasi ke PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan ) dan Panwascam,” tutur Bambang.
Selain itu, Bambang juga langsung melakukan klarifikasi kepada tim pendukung Faida-Vian yang ada di desanya. Koordinator Desa atau Kordes Faida-Vian di tiap wilayah selama ini yang bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan syarat berkas dukungan dari warga.
"Saya sudah tanya kepada mereka semua, tetapi tidak ada yang mengaku. Masih akan saya telusuri lagi, siapa yang memasukkan nama saya sebagai pendukung calon perseorangan,” ujar Bambang.
Atas dugaan pencatutan tersebut, Bambang merasa amat dirugikan. “Kalau ada bukti, akan saya tuntut balik. Karena ini merugikan nama baik saya sebagai penyelenggara pemilu,” pungkas Bambang.
Sebelumnya, DPC PDIP Jember melaporkan puluhan penyelenggara pemilu yang diduga namanya masuk dalam berkas syarat dukungan bagi calon petahana Faida-Vian yang maju dari jalur independen. Sebanyak 26 nama yang dilaporkan terdiri dari 20 petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS); satu petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan lima panitia Pengawas Pemilu tingkat desa.
“Kami sadar, belum tentu petugas yang masuk dalam daftar dukungan bagi calon perseorangan ini, benar-benar mendukung. Bisa jadi, mereka tidak tahu dan dicatut. Tapi akan menjadi preseden buruk, jika ada penyelenggara pemilu yang namanya ada di daftar dukungan calon perseorangan. Karena itu, jika benar dicatut, maka saran kami harus menempuh jalur hukum dengan melapor ke aparat,” ujar Widarto, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDIP Jember, saat membuat laporan ke KPU dan Bawaslu Jember pada Rabu (01/07) kemarin.
Setelah sempat ditunda karena covid-19, tahapan Pilkada Jember saat ini kembali berjalan. KPU Jember kini sedang melakukan tahapan verifikasi faktual (verfak). Yakni dengan mendatangi satu persatu nama-nama yang tertera dalam berkas syarat dukungan bagi calon perseorangan, pasangan Faida-Vian.
Petugas KPU sedang mengecek, apakah mereka benar-benar memberikan dukungan atau sekedar namanya dicatut. Sebagai calon perseorangan atau independen, bupati Faida yang menggandeng pengusaha muda Vian, harus mengantongi dukungan minimal sebanyak 121.127 penduduk Jember yang memenuhi syarat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPC PDIP Jember telah membentuk Tim Penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan rekomendasi untuk petahana bupati dan wabup, Jember Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman.
Baca SelengkapnyaFaida datang sekitar pukul 23:48, atau sebelas menit jelang ditutupnya pendaftaran calon peserta Pilkada.
Baca SelengkapnyaTotal ada 144 nama yang masuk dalam struktur tim sukses pasangan cabup-cawabup Muhammad Fawait dan Djoko Susanto.
Baca SelengkapnyaSebelum menuju KPU, Khofifah dan Emil sempat melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaAda empat orang yang mendaftar melalui aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
Baca SelengkapnyaPengundian nomor urut itu berlangsung cukup meriah, dengan diawali pentas musik, budaya serta doa bersama.
Baca SelengkapnyaIpuk Fiestiandani istri Menpan RB Azwar Anas yang tidak lain merupakan kader PDIP.
Baca Selengkapnya21 tokoh nasional itu bertugas memenangkan duet Anies Baswedan dan Cak Imin di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKeempat paslon akan mengikuti tahapan pengundian dan penetapan nomor urut pada hari Senin (23/9) di Kantor KPU Provinsi Jabar.
Baca SelengkapnyaGus Fawait punya sejumlah modal sehingga berani menantang calon petahana
Baca SelengkapnyaVicky berpasangan dengan Mochamad Suwendi yang diusung 9 partai
Baca Selengkapnya