Video: Gubah lagu Nicki Minaj, rapper India ini serang Unilever
Merdeka.com - Banyak cara dilakukan untuk menyuarakan protes terhadap pencemaran lingkungan hidup. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh rapper asal India Sofia Ashraf melalui lagu rap yang dinyanyikannya.
Dalam lagu 'Kodaikanal Won't' yang kemudian diunggah ke YouTube, Sofia memprotes perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen Unilever. Sofia menyebut Unilever telah membuang limbah merkuri dan meracuni pekerja dan hutan.
Berikut sepenggal lirik 'Kodaikanal Won't' yang diciptakan Sofia Ashraf.
-
Kenapa produk kecantikan mengandung merkuri? Merkuri pada produk kecantikan biasanya digunakan sebagai bahan pemutih karena menekan produksi melanin dan membuat kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat.
-
Apa masalah utama pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Dimana limbah plastik merusak lingkungan? Dampaknya meliputi kerusakan ekosistem dan ancaman bagi kehidupan laut.
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
-
Kenapa merkuri berbahaya? Merkuri adalah bahan lain yang sering ditemukan dalam produk kecantikan ilegal atau yang tidak jelas asal-usulnya. Zat ini terkenal dengan efek pemutihnya yang cepat, tetapi risikonya jauh lebih besar daripada manfaatnya.
-
Dimana polutan mencemari kulit? Faktor lingkungan dan pencemaran udara juga bisa berpengaruh pada kusamnya wajah karena polutan yang terdapat di udara dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Polutan seperti debu, asap, gas, dan bahan kimia dapat menempel pada permukaan kulit dan menyumbat pori-pori.
"Unilever membuang limbah merkuri di Kodaikanal, meracuni pekerjanya dan hutan. Selama 14 tahun, Unilever tidak melakukan apa pun untuk membersihkan lingkungan yang telah terkontaminasi dan memberikan kompensasi kepada pekerja, dan keluarganya."
Sejak diunggah pada 30 Juli 2015, hingga kamis (13/8), klip 'Kodaikanal Won't' telah disaksikan sebanyak 2.915.105 kali. Selain menyuarakan lewat lagu, sebuah petisi yang mendesak Unilever juga telah dibuat oleh jhatkaa.org.
Perjuangan Sofia Ashraf membela hak warga negara India yang terkena dampak limbah yang dihasilkan Unilever mendapat dukungan seluruh dunia, mulai dari India, Mesir, hingga Amerika.
"Sebuah pesan yang kuat juga kreatif untuk membuat perubahan! Mengirim salam dari California, USA!" tulis channel HoomanTV mengomentari video 'Kodaikanal Won't'.
Seperti dilansir New Indian Express, sebanyak 45 pekerja dan 12 anak mereka meninggal karena terkena racun merkuri. Pabrik Unilever di India sendiri telah ditutup pada 2001.
Berikut klip perjuangan Sofia Ashraf.
(mdk/amn)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mira Hayati, pengusaha skincare Makassar, tersandung kasus produk berbahaya bermerkuri, terancam hukuman 12 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaMaxie Glow masuk daftar produk skincare berbahaya yang dirilis Polda Sulsel
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya telah menyita produk skincare dan obat penurunan badan di enam lokasi
Baca SelengkapnyaLogo Indosiar dicantumkan Vicky Kalea untuk keperluan konten video di TikTok
Baca SelengkapnyaVirgoun terjerat kasus penyalahgunaan narkotika, Inara Rusli tulis pesan
Baca SelengkapnyaPada video yang viral itu, judul lagu Halo-Halo Bandung diubah jadi Hello Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaKeluarga Vadel mempolisikan Nikita Mirzani karena tersinggung dengan unggahan di media sosial Instagram (IG) artis ternama tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah melayangkan protes kepada Youtube terkait adanya lagu tersebut.
Baca SelengkapnyaGurun meminta agar kepolisian segera memeriksa Oklin dan menetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaViral lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki diduga dijiplak oleh Malaysia.
Baca SelengkapnyaVicky mencatutkan logo PT Indosiar Visual Mandiri untuk keperluan konten.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peredaran enam produk skincare yang mengandung zat berbahaya seperti air raksa atau merkuri.
Baca Selengkapnya