Video mesum diduga PNS Banten gegerkan masyarakat & dunia maya

Merdeka.com - Video mesum yang diduga menggunakan seragam PNS Banten hebohkan dunia maya sekaligus menggegerkan masyarakat Banten. Video mesum tersebut menggambarkan sepasang muda-mudi sedang berada dalam sebuah kamar sedang bercumbu dan asyik bermesraan hingga berakhir dengan hubungan intim. Wanita dalam video tersebut, meskipun terlihat sedikit blur, tampak jelas dia mengenakan seragam PNS Banten.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, video mesum berseragam PNS itu beredar di internet dengan judul ng*** dengan PNS Banten dan diunggah pada 16 Agustus 2014, pada pukul 12.15 AM, tanpa kelengkapan nama pengunggah. Penelusuran merdeka.com, video tersebut berada dalam sebuah forum jejaring sosial yang banyak mengunggah membagi video porno dari berbagai daerah.

Video yang menampilkan beberapa adegan mesum tersebut berdurasi 38 menit 46 detik dengan tulisan awal 'Banten Movie'. Dalam video juga tercantum nama yang diduga sebagai pemeran video mesum yakni BR dan IF.

Seragam PNS yang dikenakan oleh seorang wanita bertubuh mungil dalam video mesum tersebut di lengan sebelah kiri terpampang lambang daerah yang diduga lambang daerah Provinsi Banten dan pin Kopri pada bagian dada kiri. Sementara si pria yang berada di video mesum berambut pendek dengan menggunakan kemeja hitam lengan pendek dan bercelana celana jeans.

"Kalo melihat belum tapi dapat informasi sudah. Ini menyangkut nama baik seseorang dan institusi," ujar kepala BKD Provinsi Banten H Kurdi Martin.

Kurdi mengatakan banyak video seperti itu yang mengatasnamakan PNS di sejumlah daerah dan menyebar, akhirnya terbukti bukan PNS, hanya menggunakan seragam saja.

"Di banten ada 3.700 PNS kalo perempuannya 50% jadi sekitar 1850 wanitanya, butuh waktu lama untuk mengambil kesimpulan. Banyak hal seperti itu juga terjadi disejumlah daerah, dan terbukti ternyata bukan PNS, bisa saja dia hanya pake baju PNS," ujar Kurdi.

Kurdi juga berjanji akan menindak tegas bila terbukti pemeran video tersebut merupakan PNS Banten. "Ini bukan masalah sederhana, tidak ada toleransi kalo terbukti akan kita pecat," kata Kurdi.