Video porno bocah dan perempuan dewasa diduga untuk komersil
Merdeka.com - Video porno yang melibatkan bocah dengan perempuan dewasa diduga untuk kepentingan komersil. Pasalnya, semua proses produksi dilakukan secara detail dan berkualitas bagus.
Dir Reskrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana mengatakan, hasil analisa menunjukkan video tersebut bukan sekedar untuk senang-senang. Terlihat dari cara mengarahkan kemudian mengajari kemudian memberi contoh.
"Semua jelas sekali, ada yang mengarahkan. Modus seperti ini biasanya untuk dijual untuk komoditas tertentu. Jadi bukan hanya senang-senang. Indikasinya untuk bisnis," katanya, Minggu (7/1).
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
Namun, Polisi masih melakukan penyelidikan lebih jauh terkait wilayah pemasaran, apakah di luar negeri atau dalam negeri.
"Ini seperti ada pergeseran konsumen. Pengalaman saya menangani kasus seperti ini di bareskrim, beberapa daerah terjadi korbannya anak kecil perempuan atau anak laki-laki (berhubungan dengan laki-laki dewasa). Sekarang ini yang muncul korban laki-laki berhubungan dengan wanita dewasa. Ini mungkin ada pergeseran demand. Seperti diketahui tidak ada jasa atau barang tanpa ada pemesanan," jelasnya.
Lebih lanjut, Umar mengungkapkan, hasil analisa CCTV dan video sudah mulai masuk tahap mencocokkan tamu-tamu hotel yang masuk menginap dari periode November dan Agustus.
"Kita sedang mencocokkan identitas. Mudah-mudahan bisa selesai hari ini," katanya.
Lalu, petugas sudah mulai menyebarkan anggota di titik-titik lokasi keberadaan pemeran video termasuk anak yang menjadi korban.
"Kemudian yang sudah bisa kita pastikan dari bahasa ngomongnya (dalam video) anak dan salah satu perempuan itu ibu kandungnya sendiri," jelasnya.
"Jadi dari satu TKP, ibu kandung ada dalam kamar dan menyaksikan lalu mengarahkan sendiri (adegan intim). Yang satu TKP lagi diduga ibu ada di luar kamar hanya mengantarkan," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, video porno yang dilakukan bocah dan perempuan dewasa tersebar di medsos sejak beberapa hari terakhir. Video tersebut direkam di dua lokasi berbeda di Kota Bandung. Satu video direkam di sebuah hotel di Jalan Kiara Condong, lainnya di hotel kawasan Supratman Kota Bandung.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaKanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan akun Facebok dengan nama 'Pemersatu Bangsa'. Pelanggan kemudian akan diarahkan ke akun Instagram lalu mengunduh konten di aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaSebelum menjajakkan bisnis haramnya, SHP terlebih dahulu mencari talent yang biasa diajak bekerja untuk pembuatan video porno.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap bisnis video gay anak atau video gay kids (VGK) di media sosial. Dua tersangka ditangkap, termasuk seorang remaja.
Baca SelengkapnyaLima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaAda 398 pelanggan yang dibagi dalam 3 grup kategori
Baca SelengkapnyaDalam video berdurasi 4:47 detik terlihat seorang anak dalam kondisi bertelanjang dada.
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaRibuan wanita menjadi korban dari sindikat eksploitasi seksual 'Premium Place'.
Baca Selengkapnya