Video siswa SD siksa temannya terjadi di SD Trisula Bukit Tinggi
Merdeka.com - Video kekerasan yang dilakukan beberapa siswa SD terhadap temannya ternyata terjadi di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Pemerintah Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat akan memanggil Yayasan Perwari terkait dengan kasus kekerasan terhadap salah seorang murid SD dalam rekaman video yang ditayangkan di Youtube.
"Sangat sedih dan menyesalkan terjadinya aksi kekerasan terhadap murid SD Trisula Perwari dalam ruang kelas yang diunggah di Youtube," kata Wali Kota Bukit Tinggi Ismet Amziz saat seperti dikutip dari Antara, Minggu (12/10).
Dalam kasus tersebut, menurut dia, ada kelalaian dari pihak sekolah, yakni membolehkan murid SD bawa telepon seluler (ponsel) ke sekolah, kemudian ketidaktahuan guru-guru maupun kepala sekolah ada salah seorang murid menjadi korban kekerasan yang dilakukan temannya di ruang kelas.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Bagaimana cara mengatasi kekerasan anak di sekolah? 'Hal ini harus disikapi secara serius, dengan bergerak serentak akhiri kekerasan pada satuan pendidikan. Upaya keras, masif, terstruktur, aksi nyata, serta terukur dalam pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan wajib dilakukan,' kata Aris.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
"Seharusnya kasus ini tidak boleh terjadi di Kota Bukit Tinggi," tegas Ismet Amzis.
Ia mengatakan bahwa kasus kekerasan yang terjadi terhadap murid SD Trisula Perwari Kota Bukit Tinggi tersebut merupakan tanggung jawab moral bagi semua pihak.
"Kasus ini harus dicarikan solusinya sehingga tidak lagi terjadi kejadian serupa di Kota Bukit Tinggi, terutama terhadap pelajar," katanya.
Ia menegaskan Kota Bukit Tinggi sebagai kota sayang anak seharusnya memberikan perlindungan terhadap anak, bukannya membiarkan ada kekerasan terhadap anak.
"Kita wajib memberikan perlindungan terhadap anak sehingga tidak terjadi aksi kekerasan di Kota Bukit Tinggi," katanya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua DPW PKB Sumbar Febby Dt. Bangso mendesak Pemerintah Kota Bukit Tinggi untuk mencarikan solusi terkait dengan adanya aksi kekerasan terhadap murid SD swasta dalam video di Youtube.
"Secepatnya untuk mencari solusi aksi kekerasan terhadap murid sekolah dasar di Kota Bukit Tinggi," katanya.
Ia berharap aksi kekerasan di video dalam tayang Youtube tersebut hendaknya menjadi perhatian semua pihak, yakni Dinas Pendidikan dan para orang tua.
"Sebuah keprihatinan bagi semua kalangan murid SD menjadi korban kekerasan tidak ada solusi dalam mencari sebuah masalah," katanya.
Aksi kekerasan terhadap murid SD Trisula Perwari sangat memalukan dunia pendidikan di Sumbar.
"Sebagaimana diketahui Sumbar adalah gudangnya pendidikan mencetak para kaum intelektual, tidak sepantasnya aksi kekerasan terjadi," tegas Febby Dt Bangso.
Video kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah anak SD swasta di Kota Bukit Tinggi beredar di Youtube. Video yang berjudul Kekerasan Anak SD itu berdurasi 1 menit 52 detik, Dalam video ini, terlihat salah seorang anak SD berseragam yang berjenis kelamin perempuan mendapat pukulan dan tendangan dari sejumlah teman lelaki dan perempuannya di dalam kelas.
Dalam video tersebut juga terdengar suara korban berbahasa Minang yang meminta teman-temannya untuk menghentikan aksi kekerasan itu. Namun, permintaan itu tidak diindahkan oleh temannya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaKejadian ini sontak viral di media sosial usai kakak korban dengan akun Instgram @jjjough
Baca SelengkapnyaVideo pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaTampak dalam video, sejumlah siswa sedang berada di dalam ruangan toilet.
Baca Selengkapnya