Kapten Sutiyoso kaget dipanggil ke Jakarta. Diminta menghadap seorang jenderal yang dikenal sangar. Perintah diberikan dan harus segera dilaksanakan.
Sosok jenderal itu adalah Benny Moerdani. Sutiyoso diminta masuk ke Timor-Timur secara rahasia. Operasi hanya diketahui segelintir perwira.