Video Warga Non KTP Bali Dilarang Menyeberang Pelabuhan Ketapang Hoaks
Merdeka.com - Sebuah video pengendara kendaraan roda dua yang akan menyeberang ke Pulau Bali dan tertahan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Senin (30/3).
Dalam potongan video itu, seorang warga terlihat menyampaikan bahwa ke Gilimanuk tidak bisa menyeberang dan harus KTP Bali, di Pelabuhan Ketapang diberhentikan disuruh kembali.
GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi Fahmi Alweni, memastikan keterangan salah satu warga KTP di luar Bali tidak boleh masuk ke Bali itu tidak benar. Menurutnya, video itu hoaks karena dipelintir.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Kenapa video itu disebut hoaks? Video yang mengeklaim Mahfud dan DPR bongkar kebusukan hakim di Pilpres adalah hoaks karena narasi yang disampaikan dalam video tidak relevan dengan judul video.
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
-
Mengapa klaim gambar hoax ini keliru? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang 'tak terelakkan' antara keduanya.
-
Kenapa BRI menyatakan informasi tersebut adalah hoaks? Dikutip dari situs Kominfo, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
"Tidak ada itu, kondisi normal. Iya (video) itu dipelintir saja," kata Fahmi saat dihubungi, Senin (30/3).
Dia menjelaskan bahwa informasi sebenarnya adalah surat imbauan yang dikeluarkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster untuk mengimbau masyarakat agar mengurangi atau menunda perjalanan ke Bali jika tidak ada keperluan yang sangat penting atau mendesak.
"Kami membantu kebijakan Provinsi Bali dan imbauan dari Gubernur Bali. Imbauan Bapak Gubernur menyebutkan bahwa kepada masyarakat untuk mengurangi atau menunda perjalanan ke Bali. Kecuali, ada keperluan yang mendesak," ujar dia.
Selain itu, dengan adanya imbauan itu kemudian petugas di lapangan melakukan seleksi ketat terhadap penumpang yang akan menyeberang di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.
"Mendasari surat imbauan Bapak Gubernur, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali berkoordinasi dengan kami di Ketapang agar membantu mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke Bali. Jika perjalanan itu tidak terlalu sangat penting dan mendesak agar kiranya bisa menunda," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, mungkin saat dilakukan imbauan langsung ke pengguna jasa motor yang akan menyebrang ke Bali dikira atau seolah-seolah Pelabuhan Ketapang ditutup.
Sementara untuk pemeriksaan KTP itu memang sudah wajar dan diwajibkan sebelum-sebelumnya. "Penutupan Pelabuhan Ketapang jadi tidak benar. Kalau pun untuk pemeriksaan KTP itu kan sudah wajar dan diwajibkan. Jadi mungkin pada saat petugas melakukan pemeriksaan imbauan itu melihat itu KTP kalau bukan orang Bali diimbau kalau tidak mendesak kembali saja. Kan begitu," ujarnya.
Menurut Fahmi, kalau tidak mendesak atau hanya liburan ke Bali dan lain-lainnya ditunda dulu.
"Kondisi di sini tetap beroperasi normal. Misalnya mau liburan mending di rumah dulu. Karena, ini juga imbauan pemerintah untuk menghindari penyebaran Covid-19 ini," ujar Fahmi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR belum memiliki rencana untuk membangun tol maupun jembatan bawah laut yang menghubungkan Jawa-Bali.
Baca SelengkapnyaBeredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaBenarkah WNA Mexico tembak polisi hingga tewas? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaVideo perampokan yang disebut terjadi di Supermarket Grand Lucky, Badung, Bali, viral di media sosial. Polisi menyatakan informasi itu hoaks.
Baca SelengkapnyaBeredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Buka Suara soal Viral Aliran Sesat Boleh Tukar Pasangan: Itu Dilakukan Samsudin buat Tambah Subscriber
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaBeredar video rencana pembangunan tol bawah laut yang menghubungkan Jawa dan Bali.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene angkat suara terkait video tersebut
Baca Selengkapnya