Viral Ayah di Duren Sawit Aniaya Anak Kandung, Penyebab Cuma Masalah Jemuran
Merdeka.com - Abdul Mihrab (40) tega menganiaya RPP, remaja putri 12 tahun yang merupakan anak kandungnya sendiri. Aksi Abdul menjadi viral di media sosial dengan video berdurasi 1 menit 26 detik.
Peristiwa yang diketahui terjadi di Duren Sawit itu rupanya dipicu hanya karena masalah jemuran.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian menjelaskan usai videonya vira, polisi langsung menangkap Abdul sekira jam 23.30. Agar keselamatan korban tak lagi terancam.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
"Polisi langsung mengambil langkah tadi malam viral kita mendapatkan informasi sekitar jam 11.30 malam langsung kita ambil langkah mengamankan pelaku supaya tidak terjadi berulang," kata Arie Ardian di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (23/7).
Arie mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada sore hari, diketahui korban tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Saat itu, korban diminta untuk menjemur pakaian oleh ibu tirinya. Namun, tempat jemuran penuh dan disarankan oleh tantenya digantung pakai gantungan.
"Mungkin tidak sesuai dengan keinginannya (ibu tirinya) anak ini dimarahin. Ayahnya mendengar, ayahnya emosi menjambak korban dan menyeret korban kurang lebih sejauh 7 meter dan melakukan pemukulan terhadap bagian wajah dari korban dengan menggunakan sandal dan tangan kosong. Sehingga korban mengalami lebam dan luka di sekitar muka. Sekarang korban sedang divisum," jelasnya.
"Jadi luka di bagian wajah, pipi kanan, kirinya lebam, terus kaki, diseret tadi kakinya luka, berdarah dan sudah kita lakukan visum, dan kita lakukan pengobatan," sambungnya.
"Korban ini tinggal juga berdekatan dengan tantenya, adik dari bapaknya. Sementara mungkin dititipkan ke sana dan sekarang kita lakukan pendampingan terkait dengan trauma healing," katanya.
Diduga Korban Sudah Sering Dianiaya
Arie menduga, penganiayaan sudah berlangsung sejak lama. Hal itu akan didalami penyidik.
"Sudah beberapa kali. Nanti saya dalami beberapa kalinya. Sudah sejak lama, kita baru saja melakukan penangkapan, nanti kita lakukan pendalaman," katanya.
"Ya sementara kita belum periksa terkait dengan apakah dalam pengaruh atau tidak. Ini baru kita amankan. Nanti secara kejiwaan akan dilakukan pemeriksaan," sambungnya.
Atas hal tersebut, polisi akan mendampingi korban untuk menghilangkan trauma nya.
"Korban ini tinggal juga berdekatan dengan tantenya, adik dari bapaknya. Sementara mungkin dititipkan ke sana dan sekarang kita lakukan pendampingan terkait dengan trauma healing," tuturnya.
Diketahui, dalam video yang beredar tersebut suara perempuan dalam video itu mengatakan, seorang ayah tega menganiaya anak kandungnya sendiri.
"Ini lihat anak dianiaya, anak kandung dianiaya sama bapaknya. Cuma gara-gara masalah sepele, ini sampai berdarah, itu ada darahnya itu, ini buktinya darahnya, biarin. Kalau enggak, gw laporin," ujar suara perempuan dalam video.
"Enggak takut gua," jawab pria yang diduga ayah yang tak menggunakan pakaian dan hanya mengenakan celana pendek saja.
"Ya sudah lu siap kan, tenang saja, penganiayaan anak, ada Kak Seto kok," jawab perempuan kembali.
"Ambil, kamar mandi sono, jalan," ujar pria tersebut kepada sang anak.
"Ampun," jawab anak yang menggunakan kaos berwarna kuning dan celana merah muda.
"Satria awas, berdarah udah," ucap perempuan.
"Jalan," perintah pria tersebut kepada anak sambil memegang sandal.
"Biarin Cin, lu dipukul biarin Cin, lu dipukul biarin, itu sampai berdarah, lihat ini ya, ini tanda bukti bukan rekayasa," ujar perempuan dalam video kembali.
"Jalan," perintah pria kepada sang anak kembali.
"Iya," jawab anak tersebut sambil menangis. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca Selengkapnya