Viral Ibu Hamil Ditandu untuk Melahirkan, Pemerintah Langsung Selesaikan Jembatan
Merdeka.com - Sehari setelah viralnya video ibu hamil ditandu karena akan melahirkan di rumah sakit, pemerintah langsung menyelesaikan perbaikan jembatan yang rusak di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember. Alat berat dikerahkan ke lokasi dan menyelesaikan pekerjaan dalam waktu kurang dari 5 jam.
"Alhamdulillah sudah selesai, warga sekarang sudah lega karena bisa beraktivitas melewati jalan ini,” tutur Penjabat (Pj) Kepala Desa Mulyorejo Dedeh Sugianto saat dikonfirmasi merdeka.com pada Rabu (22/9).
Jembatan penghubung yang ada dalam wilayah perkebunan milik PTPN XII itu menjadi satu-satunya akses penghubung dari 5 dusun yang ada di Desa Mulyorejo menuju Desa Pace dan ibu kota Kecamatan Silo. Desa Mulyorejo sendiri diperkirakan memiliki 15 ribu warga dan menjadi salah satu desa dengan jumlah penduduk terbesar di Jember sekaligus wilayah paling terpencil.
-
Apa yang terjadi di jembatan rusak yang sedang diperbaiki? RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki.
-
Bagaimana proses perbaikan jembatan di Banyuwangi? Hingga saat ini, telah 47 jembatan yang rampung proses pengerjaannya. Termasuk sejumlah jembatan yang putus akibat banjir pada akhir 2022 lalu, telah selesai proses pengerjaanya dan bisa digunakan oleh masyarakat.
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Kapan jembatan itu dibangun? Konon jembatan gantung ini sudah ada sejak tahun 1918.
"Memang ada lagi jalan penghubung di sisi barat, tetapi kalau ke sana, warga harus memutar cukup jauh. Jalannya juga cukup rawan," ujar PNS Pemkab Jember yang ditugaskan memimpin Desa Mulyorejo untuk sementara waktu ini.
Sebelumnya pada Selasa (21/9), seorang ibu hamil harus ditandu belasan orang viral di media sosial. Perempuan bernama Rosida Sari, warga Dusun Baban Tengah, Desa Mulyorejo itu, harus digotong karena hendak bersalin ke puskesmas terdekat.
"Satu-satunya jalan ya memang harus lewat jalan ini, dan kebetulan jembatannya sedang rusak dan sedang diperbaiki, sehingga ambulans tidak bisa masuk," tutur Dedeh.
Selain Rosida, sehari sebelumnya juga ada ibu hamil dari Dusun Baban Timur yang harus ditandu warga karena akan melahirkan. Sayang, nyawa ibu hamil itu tak terselamatkan karena terlambat tiba di rumah sakit. Nyawa bayinya masih bisa terselamatkan. Peristiwa itu juga terekam kamera video warga dan sempat beredar di media sosial.
"Kalau yang peristiwa hari Senin itu, bukan sekadar karena jembatan rusak. Ya memang jalan yang ditempuh juga cukup sulit. Tetapi beliau meninggal karena terlambat tiba di rumah sakit. Ari-arinya tertinggal di dalam," jelas Dedeh.
Sementara itu, Kapolsek Silo, AKP Suhartanto yang juga ikut memantau pembangunan jembatan akses penghubung Desa Mulyorejo menjelaskan, insiden ibu hamil yang harus ditandu untuk menuju ke Puskesmas Silo itu terjadi karena jembatan penghubung sedang diperbaiki. "Jembatan lama yang ada di sekitar sini itu sedang rusak dan sedang diperbaiki, sehingga dalam peristiwa yang viral kemarin itu, warga harus lewat ke jalur alternatif yang ketika setelah hujan memang cukup sulit dilewati, berlumpur. Makanya harus ditandu,” tutur Suhartanto.
Selain mempercepat perbaikan jembatan lama, pemerintah juga membangun akses jalan lain. "Jembatan ini nantinya bisa dilewati mobil dan motor, asalkan tidak turun hujan. Ke depan, akan dibuat jalan alternatif lain, yang bisa dilewati truk. Diupayakan jalannya tidak curam atau terjal agar aman dilewati warga," papar Suhartanto.
Warga Sayangkan Perbaikan Jembatan Tanpa Persiapan
Sementara itu, Nurul Anwar, tokoh masyarakat Desa Mulyorejo juga mengaku lega dengan pembangunan jembatan tersebut. Insiden ibu hamil yang harus ditandu untuk melewati jalur terjal itu, menurutnya, terjadi karena pemerintah memperbaiki satu-satunya jembatan penghubung, tanpa menyediakan jembatan alternatif.
"Harapan kami, jika ada perbaikan jalan, sudi kiranya pemerintah yang bertanggung jawab untuk memberitahukan kepada warga. Jangan sampai masyarakat dirugikan seperti kejadian kemarin itu karena tidak ada komunikasi dari Dinas PU kepada warga," sesal Nurul Anwar.
Nurul mengakui, jembatan itu memang sudah waktunya direnovasi. "Tetapi lazimnya, ketika ada jembatan dibongkar, maka sebelumnya terlebih dulu harus disediakan akses alternatif untuk warga melintas," paparnya.
"Cukup kejadian kemarin adalah yang terakhir. Semoga tidak ada kejadian serupa. Agar masyarakat tidak lagi menjadi korban pembangunan yang disebabkan miskomunikasi dan perencanaan yang kurang maksimal," harap Nurul.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi masih sangat merah karena baru dilahirkan kemarin. Begitupun ibunya belum begitu pulih.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca Selengkapnya“Kondisi ibu dan bayi dilaporkan dalam keadaan baik,” tutur Kapolsek Parung AKP Dodi Rosjadi.
Baca SelengkapnyaIbu muda ini akhirnya melahirkan di dalam mobil polisi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemotor suami istri yang tiba-tiba menghentikan mobil ambulan untuk meminta tolong karena istrinya akan melahirkan.
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana kondisi jalan yang lebih mirip kubangan daripada jalur yang layak dilalui.
Baca SelengkapnyaTulisan di belakang kaca mobil ini sukses bikin warganet salut dengan sikap sang suami.
Baca SelengkapnyaBripka Heru menandu ibu melahirkan sejauh 3 kilometer. Aksi heroiknya banjir pujian.
Baca Selengkapnya