Viral Penganiayaan Anak di Bawah Umur di Bantaeng, Polisi Kejar Pelaku
Merdeka.com - Sebuah video penganiayaan anak di bawah umur oleh perempuan berpenampilan laki-laki di Kabupaten Bantaeng inisial HS (20) viral di media sosial (medsos). Kepolisian Resor Bantaeng memburu pelaku yang saat ini kabur dari rumahnya.
Video tersebut mendapat respons dari netizen. Mereka meminta Polres Bantaeng untuk segera menangkap pelaku.
"Tolong Resmob Bantaeng," komentar akun Zainuddin di postingan Sry Megawaty.
-
Apa dampak pukul anak? Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dan harga diri yang lebih rendah. Jadi, pemukulan tidak hanya tidak efektif dalam mengubah perilaku anak, tetapi juga dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional mereka.
-
Siapa yang dipukul bocil itu? Salah seorang polisi muda di dekatnya pun mendapat imbas. Si bocah laki-laki tersebut berhasil mendaratkan pukulan acak ke wajah sang anggota Korps Bhayangkara itu.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Mengapa anak balita suka memukul? Balita sering kali melakukan tindakan memukul sebagai cara untuk menguji batasan yang ada di sekitar mereka. Hal ini terjadi karena mereka masih dalam tahap perkembangan yang belum sepenuhnya memahami bahwa tindakan memukul merupakan perilaku yang tidak baik dan dapat menyakiti orang lain. Selain itu, kurangnya pengendalian diri pada usia ini juga berkontribusi terhadap perilaku tersebut, di mana mereka belum sepenuhnya mengerti konsekuensi dari tindakan mereka.
-
Kenapa anak suka pukul? Kurangnya Kontrol Diri Balita belum sepenuhnya mengembangkan kontrol diri. Ketika mereka merasa frustrasi, senang, atau bosan, mereka mengekspresikannya melalui perilaku memukul tanpa ragu.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
Dalam video terlihat anak laki-laki menangis tak berdaya terus dipukul tanpa ampun oleh pelaku. Dengan logat Makassar, pelaku dengan tega memukul, mencubit dan membanting si anak kecil.
Kepala Polres Bantaeng, Ajun Komisaris Besar Andi Kumara membenarkan video viral penganiayaan anak di bawa umur berada di wilayah hukumnya. Ia mengaku sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku berinisial HS (20).
"Iya semalam anggota sudah ke TKP dan arahkan korban untuk melapor. Untuk saat ini pelaku masih dalam pengejaran anggota. Mohon doa dan dukungan," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (24/11).
Meski demikian, Andi Kumara tidak menjelaskan kronologis penganiayaan. Ia mengarahkan hal tersebut ke Kepala Satuan Reserse Kriminal, Ajun Komisaris Rudi.
"Untuk teknis bisa hubungi Kasatreskrim langsung ya," tuturnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Bantaeng, AKP Rudi mengatakan pelaku penganiayaan masih diburu. Ia menyebut ibu korban sudah melaporkan kejadian penganiayaan tersebut.
"Ibu korban sudah buat laporan. Pelaku masih belum ditangkap dan proses pengejaran," kata dia.
Rudi mengungkapkan meski dalam video terlihat pelaku seperti laki-laki, tetapi ternyata seorang perempuan. Rudi menyebut lokasi penganiayaan anak tersebut berada di rumah keluarga pelaku
"Dia perempuan, tapi mirip laki-laki atau tomboi. TKP di rumah keluarga pelaku," ungkapnya.
Terkait informasi pelaku dan ibu korban berpacaran, Rudi mengaku masih belum mengetahui. Ia menyebut saat ini masih fokus mengejar pelaku.
"Belum tahu kalau informasi itu," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak tersebut terlihat menangis dan mengatakan ampun. Namun, pria itu tetap mencubit sang anak.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul dan ditendang berkali-kali oleh temannya hingga tersungkur.
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku melakukan kekerasan kepada bayi 7 bulan itu karena gemas.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaaan, EL mengalami patah tulang dan sendi bahu bergeser.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPada saat ditinggal ibunya, korban sedang tertidur sembari tersangka bermain judol.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaNegosiasi berjalan alot hingga dua jam lamanya karena pelaku enggan melepaskan korban. Sementara bocah itu ketakutan bukan main dan hanya bisa menangis.
Baca Selengkapnya