Viral Penganiayaan Terhadap Napi di Lapas Tanjung Gusta, 6 Orang Diperiksa
Merdeka.com - Video yang menunjukkan seorang narapidana diduga mengalami penganiayaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Tanjung Gusta Medan, viral di media sosial. Kepala Lapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan Erwedi Supriyatno mengatakan, enam orang telah diperiksa terkait kasus itu.
"Sudah ada yang diperiksa. Sudah sekitar enam orang, baik petugas kami maupun saksi-saksi lain," katanya, Minggu (19/9).
Erwedi tak menampik bahwa video yang viral itu direkam di dalam Lapas Tanjung Gusta. Namun, dia belum bisa memastikan pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap seorang narapidana yang ada di dalam video.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Siapa yang mengakui di video panas tersebut? 'Dalam keterangan tertulis, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengutip bahwa dari hasil pemeriksaan lanjutan terhadap saksi AD, saksi AD mengakui bahwa sosok wanita dalam video tersebut adalah dirinya,' kata Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak seperti dilansir oleh KapanLagi.com.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Siapa yang sedang menyelidiki kasus video viral? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
"Nanti (pelaku penganiayaan) akan ditindak sesuai dengan aturan yang ada," katanya.
Dalam narasi video yang beredar itu, seorang narapidana juga mengungkapkan bahwa mereka kerap mengalami pemerasan. Bahkan, narapidana diminta untuk memberikan uang sejumlah Rp30 juta sampai Rp40 juta kepada petugas Lapas agar bisa keluar. Apabila tidak diberikan uang, mereka akan dianiaya.
Erwedi menampik tudingan narasi yang ada di dalam video itu. "Itu mengada-ada, karena tempat itu dihuni oleh warga binaan dengan risiko tinggi termasuk narapidana teroris. Tidak mungkin kami sembarang minta uang terus memindahkan mereka," terang Erwedi.
Sebelumnya, seorang narapidana kasus narkoba berinisial S di Lapas Tanjung Gusta mengaku telah dianiaya petugas lapas. Usai penganiayaan itu, teman korban yakni H, merekam bagian badan belakang S yang mengalami memar. Video itu pun viral di media sosial.
Dalam narasi video itu, H menyebutkan bahwa S dipukuli karena tidak memberikan uang kepada petugas lapas. S disebutkan baru masuk ke lapas itu.
"Ini tindakan pegawai Lapas Klas IA Medan. Kami bukan binatang. Kami manusia. Kami dikereng sampai bertahun-tahun di sini karena kasus kecil saja. Dimintai uang Rp30 juta hingga Rp40 juta baru bisa keluar. Kalau enggak (dikasih uang) kami dipukuli seperti ini," ujar H.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca SelengkapnyaDia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaVideo itu sengaja direkam petugas inisial RA untuk meminta sejumlah uang kepada para napi.
Baca SelengkapnyaSedangkan mengenai adanya bilik asmara, dengan jelas membantas keberadaan fasilitas tersebut.
Baca SelengkapnyaViral seorang yang pria berbaju biru memukuli korban berkaos merah ditepi jembatan.
Baca SelengkapnyaDalam narasi video itu disebutkan bahwa lokasi di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKondusivitas pula menjadi salah satu hal yang membuat kasus pembunuhan Vina ditarik oleh Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.
Baca SelengkapnyaBerutnung sungai tempat korban dilempar tidak terlalu dalam.
Baca Selengkapnya