Viral Pusaran Angin di Perairan Jembrana Bali, Ini Penjelasan BMKG
Merdeka.com - Fenomena pusaran angin di perairan Pantai Klatakan, Kabupaten Jembrana, Bali, viral di media sosial, Jumat (25/9). Dalam video tersebut, terlihat pusaran angin yang menjulang tinggi hingga ke langit.
Prakirawan cuaca Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Luh Eka Arisanti menerangkan, fenomena tersebut adalah angin puting beliung di lautan atau disebut waterspout. Angin kencang berputar dan keluar dari awan comulonimbus dengan kecepatan lebih dari 34,8 knots atau 64,4 kilometer perjam.
"Dan terjadi di laut dalam waktu singkat. Fenomena ini, umumnya terjadi saat musim peralihan dan musim hujan," kata Arisanti, Jumat (25/9).
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Dimana angin kencang terjadi? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
-
Badai topan dimana terlihat seperti pusaran air? Jika dilihat dari dalam Bumi, bencana topan akan nampak seperti pusaran angin dengan bentuk memanjang dari area tanah hingga mencapai langit. Ia akan nampak berputar, menelan seluruh benda atau apapun yang berada di dekatnya.
-
Apa yang membuat Bendungan Pleret viral? Bendungan Pleret Semarang belakangan mencuri perhatian warga sekitar. Kini lokasi di sekitar pintu air bendungan itu digunakan oleh warga sekitar khususnya pemuda setempat untuk kegiatan 'seluncuran'. Mereka berseluncur melalui permukaan bendungan yang landai dan licin. Kegiatan ini terlihat seru bagi mereka.
-
Di mana puting beliung terjadi? Kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Rabu (21/2) dihantam angin puting beliung ekstrem.
-
Dimana gelombang tinggi terjadi? Terdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca di perairan Selat Sunda sedang tidak stabil.
Ia juga menyebutkan, bahwa fenomena tersebut berbahaya bagi aktivitas di laut. Sehingga, pihaknya merekomendasikan untuk melakukan langkah antisipasi.
"Iya benar, fenomena cuaca ini berbahaya bagi aktivitas kelautan. BMKG merekomendasikan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat untuk melakukan langkah antisipatif terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, serta puting beliung pada periode pergantian atau peralihan musim (pancaroba)," ujarnya.
Berdasarkan prakiraan musim hujan 2020 dan 2021, wilayah Bali akan mulai memasuki musim hujan pada Oktober 2020. Kemudian dasarian III dimulai dari wilayah Karangasem bagian Tengah, kemudian sebagian besar wilayah Bali akan memasuki musim hujan pada bulan November 2020 dasarian I dan III.
"Dan wilayah Bali yang memasuki musim hujan pada Desember 2020 dasarian I (dan) III adalah wilayah Buleleng bagian barat dan timur, Karangasem bagian utara dan timur dan Nusa Penida," ujar Arisanti.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaSaking kencangnya putaran angin, material dan sampah tersapu dan beterbangan berhamburan ke udara
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaVideo dugaan penampakan UFO di Jember dan Pasuruan sempat menggegerkan masyarakat. Begini penjelasan BMKG.
Baca SelengkapnyaJalanan Sekitar Pantai Kuta Banjir sampai Dimanfaatkan Bule-Bule Buat Surfing
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaNelayan ini tetap tenang mengemudikan perahunya saat cuaca buruk di tengah laut.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan awan berlubang yang ada di Jember.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut Prakirawan BMKG, Muhammad Reza, fenomena itu disebut 'parhelion' atau istilah populernya yakni sundog
Baca Selengkapnya