Viral Ricuh Vaksinasi Massal di Citos Jaksel, Begini Duduk Perkaranya
Merdeka.com - Sebuah video viral di media sosial adanya selisih paham antara dua orang pria memakai baju berwarna hitam dengan berwarna merah. Kejadian selisih paham kedua orang itu diketahui di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan atau lokasi vaksinasi.
Ternyata, pria yang memakai kaos hitam itu merupakan Koordinator Sentra Vaksin Citos bernama Kolonel Inf Piter Dwi Ardianto. Ia mengatakan, selisih paham tersebut terjadi karena mereka ingin mendapatkan vaksinasi dengan dosis atau jenis Pfizer yang hanya memiliki kouta sebanyak 120 orang saja.
"Saat saya datang jam 7 kurang 10 (06.50 Wib) pagi tadi itu, mereka sudah banyak ada yang duduk berdiri dan sebagainya. Ada yang bilang dari jam 5 pagi begini dan lain sebagainya. Sebetulnya, kalau misalnya seluruhnya itu duduk itu 120 juga sampai, cukup 120 itu. Hanya semua bilangnya, antriannya ini bagaimana dan lain sebagainya. Seakan-akan semua yang datang ke Citos ini harus dapet Pfizer, begitu judulnya awalnya," kata Piter saat dihubungi, Selasa (24/8).
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin HPV? Untuk jenis vaksin tetravalen, dosis pertama diberikan pada bulan pertama Dosis kedua pada bulan kedua, dan yang ketiga pada bulan keenam setelah dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin bivalen, dosis pertama yang dianjurkan pada bulan pertama.Kemudian yang kedua pada bulan keenam setelah dosis pertama.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Ia menjelaskan, mereka yang datang ke lokasi tersebut untuk bisa dapat disuntikan vaksin jenis Pfizer tidak mendaftar terlebih dahulu di aplikasi JAKI. Melainkan, mendaftar langsung di lokasi atau on the spot.
"Tetapi mereka semua seakan-akan merasa mereka datang jam 5, sehingga mereka merasa harus dapat itu. Kemudian saya sampaikan, saya bisa apa. Saya ini kan bukan yang berwenang untuk menyiapkan vaksin, saya hanya tempat sentra vaksin yang diberi 120 dosis, kemudian menyelenggarakan itu," jelasnya.
Piter menyebut, mereka yang berselisih paham dengan pihak penyelenggara dikarenakan ingin mendapatkan vaksin jenis Pfizer. Apalagi, selama 44 kali menyelenggarakan kegiatan tersebut hanya baru kali ini adanya vaksin jenis Pfizer.
Karena pada sebelumnya, mereka hanya menyediakan vaksin jenis Sinovac dan Astrazaneca saja untuk masyarakat umum meski tidak berdomisili di Jakarta.
"Saya di sini mulainya pukul 08.00 Wib, sehingga flo yang sudah berjalan ini, terus dipotong saya. Bapak harusnya begini-begini, pak hari ini sudah hari ke-44 saya menyelenggarakan vaksin. Jadi kalau bapak marahnya hari ini ya menurut saya kurang pas, hanya gara-gara ada Pfizernya," ujarnya.
"Jadi semua berargumen dan menyampaikan bahwa saya disini antrinya dari jam 5 pagi, saya berhak untuk dapat. Saya bilang, oh enggak ada, yang berhak dapat itu saya yang mengatur bukan kamu," sambungnya.
Ia mengungkapkan, mereka yang datang dan sempat mengaku sudah mengantri sejak pagi hari dikarenakan ingin mendapatkan vaksin Pfizer. Padahal, di sana pihaknya juga menyediakan vaksin jenis Astarzaneca untuk dosis pertama dan kedua.
"Iya (berebutan pengen dapat Pfizer), padahal di sini ada Astra, Sinovac yang dosis kedua, Astra dosis satu dan dua dan yang terbaru ini Pfizer dosis pertama. Kemudian mereka tanya, pak besok ada lagi enggak begini. Nanti kami datang lagi ke sini nanti enggak dapat lagi," ungkapnya.
"Kalau besok saya tidak tahu, kerena yang menentukan vaksin itu diselenggarakan di sini bukan saya, yang menyelenggarakan itu adalah yang menentukan itu pihak Puskesmas. Karena Puskesmas Cilandak itu yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan itu, saya ketempatannya," tambahnya.
Mereka yang sempat kecewa, papar Piter, karena tidak mendapatkan vaksin Pfizer. Karena, vaksin jenis tersebut memang hanya disediakan sebanyak 120 kouta saja. Namun, untuk pria berkaos merah yang sempat berselisih paham dengannya itu tetap mendapatkan vaksinasi jenis Pfizer.
"Betul (datang jauh-jauh tidak dapat), dan itu datang ke sana itu memang on the spot. Jadi kalau pun mereka datang, saya datang dari ini pak. Saya kan enggak hafal tempat di Jakarta, saya kan orang baru juga di Jakarta. Saya jauh dari sana, ya bukan urusan saya pak, saya bilang begitu," paparnya.
"Nah itu kan nunjuk saya itu, marah-marah segala macam. Padahal yang baju merah itu dia dapat Pfizer di sini, dapat antrian. Dia nunjuk-nunjuk saya, saya agak marah juga walaupun akhirnya kita salaman juga," sambungnya.
Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, maka pihak penyelenggara hanya akan melayani mereka yang sudah duduk di bangku yang sudah disediakan saja. Selain itu, mereka juga akan membagi tiga sektor yakni Sinovac dosis kedua, Astrazaneca dosis pertama dan kedua serta Pfizer jika memang dipercaya kembali.
" Kalau misalkan untuk besok diberi kepercayaan lagi oleh Puskesmas Cilandak untuk melaksanakan dengan on the spot, maka kursi ini saya siapkan di satu sisi itu jumlah 120. Sehingga yang bisa duduk itu yang dilayani, yang enggak bisa duduk mohon maaf, kan gitu. Sedangkan kursi yang lain, yang sektor tadi itu untuk yang vaksin kedua ataupun vaksin yang pertama Astrazeneca," jelasnya.
"Jadi begitu jam 3 selesai tutup, close. Mari kita persiapan lagi untuk besok, kalau kita dipercaya untuk melaksanakan lagi. Kalau tidak dipercaya untuk melaksanakan oleh Puskesmas Cilandak ya enggak apa-apa, saya melaksanakan vaksin yang saya biasa. Vaksin ya biasa itu Sinovac dosis dua sama Astra dosis satu dan dua," imbuhnya.
Diketahui, sentra vaksinasi di Citos tersebut melayani masyarakat umum yang bukan berdomisili Jakarta untuk melakukan vaksinasi jenis Sinovac maupun Astrazaneca.
Namun, untuk mereka yang ingin mendapatkan vaksinasi jenis Pfizer hanya berlaku untuk yang berdomisili di DKI Jakarta Saja.
"Kalau vaksin dosis 2 Sinovac, vaksin dosis 1 dan 2 Astrazeneca bisa (warga mana saja). Kalau vaksin dosis 1 Pfizer harus KTP DKI atau surat domisili Jakarta. Ketentuannya begitu dari Puskesmas/Dinkes DKI," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaProgram tersebut bertujuan untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca Selengkapnya