Viral Rombongan Bule Ogah Bayar Tiket Masuk Pura Lempuyang, Pemandu Diduga WNA
Merdeka.com - Video memperlihatkan rombongan warga negara asing (WNA) tidak membayar tiket masuk area Pura Lempuyang, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali viral di media sosial. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Sabtu (11/3) sekitar pukul 10.00 Wita.
Pada rekaman berdurasi sekitar 10 detik terlihat sebagian bule mengenakan pakaian adat Bali. Salah satunya diduga pemandu asing ilegal.
Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta menyayangkan peristiwa itu. Dia mengaku sudah mendapat laporan dari anggotanya di lapangan.
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Apa yang dialami oleh para wisatawan? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
-
Apa yang dilakukan imigrasi Denpasar terhadap WNA yang melanggar? Sampai pada bulan Agustus saja, sudah 79 orang yang dideportasi dari Bali.
-
Bagaimana Pemprov Bali ingin wisatawan membayar pungutan? Alternatif pertama, Pemprov Bali mendorong wisman melakukan pembayaran sebelum tiba di Bali melalui aplikasi Love Bali. Alternatif kedua, Pemprov juga memfasilitasi pembayaran di bandara.“Alternatif ketiga yang akan kita intensifkan adalah pembayaran yang dilakukan ketika tamu tiba di tempat mereka menginap.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
"Itu kejadiannya ada tamu Rusia yang mau sembahyang. Karena dia mau sembahyang, sebenarnya harus koordinasi sama pemangkunya juga dan memang dia bawa banten (sarana upakara) bawa sajen, cuma sesuai aturan di sana, kalau orang asing, jangankan orang asing, domestik pun dikenakan tiket resmi administrasi. Dan dia ngotot tidak mau bayar," kata Nuarta saat dihubungi, Rabu (15/3).
Ia menyebutkan bahwa rombongan berjumlah enam orang. Semuanya WN Rusia. Dua di antaranya diduga memiliki KTP Indonesia.
"Waktu itu yang saya dilaporin ada sekitar enam WNA, Rusia semuanya, yang dua orang ada yang ber-KTP, katanya KTP Indonesia yang bule itu," imbuhnya.
Menurutnya, salah satu bule itu adalah pemandu wisata asing ilegal. Orang asing seharusnya tidak boleh menjadi pemandu wisata.
"Salah satunya dugaannya sebagai pemandu ilegal. Orang asing kan tidak boleh menjadi pemandu wisata. Diduga menyalahgunakan visa dia. Tapi saya tidak tahu apakah visa wisata atau apa, saya tidak tahu," ujarnya.
Pihaknya juga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait agar bisa menindak tegas WNA yang diduga menjadi pemandu rombongan itu.
Selain itu, pihak Desa Adat dan masyarakat setempat juga telah meminta agar segera diambil langkah tepat agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali.
"Dan melarang orang asing masuk dengan berakting menjadi guide. Karena di sana juga ada pemandu lokal atau pemandu rute. Intinya orang asing tidak boleh melakukan pemanduan di Bali," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan sebenarnya video tersebut adalah video lama dan kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaBeredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaPolda Bali menelusuri turis asing yang memviralkan video anggota Polisi Lalu Lintas atau Polantas yang diakui dia suap USD100 untuk mengawalnya di Bali.
Baca SelengkapnyaSeorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandi, ritual itu ternyata terjadi di daerah Kabupaten Karangasem, bukan di Ubud Kabupaten Gianyar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaGubernur Bali I Wayan Koster membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, dua wisatawan asing yang dipalak berasal dari Sri Lanka.
Baca SelengkapnyaImigrasi langsung berkordinasi dengan polisi untuk melacak video tersebut
Baca SelengkapnyaSeorang turis asing terekam kamera warga mengamuk lantaran tak terima hendak ditilang polisi karena tak pakai helm.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mengejar bule yang mencekik dan memukul warga Bali.
Baca SelengkapnyaTerlihat kedua bule itu sedang berkendara di Jalan Tol Bali Mandara.
Baca Selengkapnya