Viral Turis Larang dan Usir Warga Bali Bermain di Pantai
Merdeka.com - Sejumlah turis yang diduga berasal dari Arab Saudi diusir warga Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, lantaran sang turis yang belum diketahui identitasnya tersebut tidak mengizinkan warga bermain di pantai Desa Temukus.
Larangan dari turis tersebut lantaran mereka telah menyewa sebuah vila di sana, dan tidak ingin adanya keberadaan orang lain. Hal ini membuat warga lokal geram dan sempat terjadi cekcok. Peristiwa yang terekam dalam video itu lantas viral di media sosial.
Gede Arya Adnyana (31) warga setempat yang tidak diberi izin ke pantai tersebut menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (22/7) sekitar pukul 18.00 WITA.
-
Apa yang dilakukan imigrasi Denpasar terhadap WNA yang melanggar? Sampai pada bulan Agustus saja, sudah 79 orang yang dideportasi dari Bali.
-
Bagaimana penduduk Dusun Butuh menyambut wisatawan? Penduduk yang ramah dan hangat siap menyambut wisatawan di tengah cuaca dingin.
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Dimana warga berlibur? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Bagaimana Prawirotaman jadi tempat turis asing? Seiring perkembangan zaman, penginapan di Kampung Prawirotaman semakin banyak. Tempat itupun berkembang menjadi sentra berkumpulnya para turis asing. Apalagi sekarang banyak muncul kafe, restoran, hingga bar yang memfasilitasi kehidupan malam para turis.
-
Siapa yang merasa kesulitan dengan membludaknya turis asing? Membludaknya turis asing di Jepang membuat warga lokal jengkel.
Ia menceritakan, awalnya dia bersama anaknya yang berinisial MC jalan-jalan dan mengunjungi pantai tempat turis tersebut. Kemudian datang seorang anak kecil berusia sekira 6 tahun.
"Setelah itu ada anak kecil datang, dia ngasih tahu bahasa Arab dan saya bilang mandi di sini. Karena di sebelah barat itu ada banyak lumut dan anak itu lari. Selang beberapa menitnya, bapaknya datang dengan nada kasar mengusir dalam bahasa Inggris," kata Adnyana saat dikonfirmasi wartawan, Selasa kemarin.
"Iya pokoknya bilang, kalau mau mandi di sini harus minta izin karena saya telah menyewa semua tempat ini dari vila sampai ke pantai," tambah Adnyana.
Mendengar hal tersebut, Adnyana kemudian bertanya kepada turis tersebut apa alasannya. "Saya tanya alasannya apa? (Dia bilang) saya dan anak-anak saya Muslim, dan tidak mengizinkan dia (istri) untuk melihat cowok lain. Apalagi anda hanya memakai celana boxer," jelas Adnyana.
Selanjutnya, Adnyana adu mulut dengan turis tersebut, dan menjelaskan bahwa pantai tersebut bukan untuk akses pribadi. Sang turis tetap ngotot. Kemudian Adnyana menelepon adiknya yang kebetulan Kelian Dusun setempat, dan datang bersama sekitar 15 warga untuk melakukan mediasi.
Namun turis tersebut tetap tidak terima jika warga berenang di lokasi. Kemudian, turis tersebut membawa pisau dan benda tumpul dan diacungkan kepada warga.
"Dia ngotot jangan mandi di sini. Saya panggil adik saya, yang kebetulan Kelian Dusun ke sana kita ngobrol, dan dia (turis) bawa pisau dapur dan sejumlah dua benda tumpul," ujarnya.
Mendapatkan perlakuan tersebut, akhirnya Adnyana melaporkan ke polisi. Namun turis tersebut tetap ngotot.
"Polisi bilang kita selesaikan dulu dan ditelepon superviser vila, dan dia pun tidak bisa memenuhi permintaan saya dan kami untuk mengusir bule ini," jelas Adnyana.
Kemudian, karyawan vila menghubungi kedutaan turis ini dan diminta pergi dari Bali. Tetapi, si turis minta maaf dan berkenan diizinkan berlibur di vila. Warga menolak karena takut terjadi hal yang tak diinginkan.
"Pada pukul 21.30 WITA, dia bersama 8 keluarganya pergi dari sana, kita kawal sampai perbatasan Desa Temukus, (kami katakan) silakan kunjungi tempat di luar Bali," ujar Adnyana.
"Intinya dia sangat kasar, nadanya tinggi, karena dia pakai Bahasa Arab jadi saya tidak mengerti kecuali yang bahasa Inggris," ujar Adnyana.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video ini viral karena pantai tersebut seharusnya bisa diakses semua pihak.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga bakal melakukan kerja sama dengan Ditjen Imigrasi untuk melakukan pencekalan.
Baca SelengkapnyaLuhut mengancam jika masih ada turis asing yang tidak mengikuti aturan main pemerintah maka akan dideportasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga akan mendeportasi turis asing yang berulah atau bekerja secara ilegal dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaViral Dua Bule Pakai Baju Seksi Promosi Situs Porno, Pemprov Bali Ungkap Sanksi yang Bisa Dijatuhkan
Baca SelengkapnyaMemang para bule di Bali kerap bertingkah absurd. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaSeorang turis asing terekam kamera warga mengamuk lantaran tak terima hendak ditilang polisi karena tak pakai helm.
Baca SelengkapnyaPolda Bali menelusuri turis asing yang memviralkan video anggota Polisi Lalu Lintas atau Polantas yang diakui dia suap USD100 untuk mengawalnya di Bali.
Baca SelengkapnyaSeorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan sebenarnya video tersebut adalah video lama dan kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya