Viral video bocah disiksa ibu kandung berlokasi di Kuningan Jawa Barat
Merdeka.com - Seorang bocah Sekolah Dasar (SD) bernama Bagas diduga disiksa oleh ibu kandungnya sendiri. Peristiwa ini menjadi viral usai diunggah oleh akun facebook Eris Riswandi. Dalam video itu, bocah malang itu mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.
Dia juga diduga disiram dengan air panas hingga kulitnya melepuh. Peristiwa ini diusut oleh Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya. Usai penyelidikan, diketahui Bagas tinggal di Kuningan, Jawa Barat.
"Penyidik sedang menuju ke sana mau ngecek rumahnya di mana dan kemudian ada suatu pidana nanti kita akan lihat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Sabtu (3/2).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
Menurut Argo, Bagas diduga dianiaya tiap hari oleh ibu kandungnya sendiri. Dia menyebutkan hal itu usai melihat wajah dan badan Bagas yang membiru. "Diperlakukan tiap hari sehingga matanya ada biru lebam berangkat sekolah pun begitu," ujarnya.
Tak hanya itu, Argo menyebutkan ada dugaan bahwa penyiksaan ini telah berlangsung selama hampir satu tahun. "Dia merasakan yang bersangkutan bahwa selama beberapa bulan hampir setahun dia mengalahkan penyiksaan oleh ibu kandungnya. Jadi ada lupa lebam dimata, luka di sekujur tubuh badan. Kemudian disiram air panas di tangannya terlihat di video lukanya."
Polisi juga tengah menyelidiki apakah ada pelaku lain selain ibu kandung yang melakukan penyiksaan terhadap bocah malang berusia delapan tahun tersebut. Kepolisian saat ini tengah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menghilangkan trauma korban.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku tiba-tiba menggigit kaki kirinya. Sontak bocah itu menangis histeris sambil memegangi kakinya.
Baca SelengkapnyaViral aksi bejat seorang wanita melakukan pelecehan seksual terhadap seorang balita.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaIbu korban, YR (27), mengaku awalnya curiga dengan luka memar di tubuh kedua anaknya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Tangerang Selatan telah menerima penyerahan diri Ra (22), wanita yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak balitanya.
Baca SelengkapnyaVideo balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBayi yang diduga disiksa oleh ibu kandungnya tersebut masih berusia 6 bulan dan motifnya sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangerang Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Ibu ke Anaknya
Baca SelengkapnyaPerbuatan pelaku terbongkar setelah video pengakuan putrinya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKedua korban yang semuanya perempuan, BY (3) dan UM (2), mengalami luka gigitan, cakar, dan memar akibat ulah pelaku.
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca Selengkapnya