Viral Video Kades di Subang Kritik Jokowi dan Ridwan Kamil Soal Bansos
Merdeka.com - Penyaluran bantuan sosial (Bansos) kepada warga tidak mampu dan terdampak Covid-19 tidak sedikit menuai masalah. Melalui video yang tersebar di media sosial, seorang kepala desa di Kabupaten Subang, Jawa Barat mengkritisi kebijakan paket bantuan tersebut. Bahkan menilai kebijakan yang saat ini berpolemik itu seolah menjadi ajang pencitraan sejumlah pihak.
Di dalam video, dikabarkan Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Indra Zainal Alim menuturkan sikap keberatannya dengan skema dan implementasi pendistribusian bansos.
Bukan hanya tampil sendirian, Kades Jalancagak juga didampingi oleh Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT. Mengenakan seragam dinas pemerintahan, sejumlah perangkat desa tersebut menyampaikan keluh kesahnya serta menyayangkan pernyataan para pejabat tinggi yang justru dianggap membuat resah warga desanya.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Apa itu Bansos PKH? Berbagai jenis bantuan sosial, seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), akan tetap dilanjutkan.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
-
Bagaimana cara pemerintah bagikan bansos? Menko PMK juga menyarankan Kemensos memberikan pembinaan untuk korban judi online yang mengalami gangguan psikososial.
Kades tersebut juga turut meminta perhatian serius soal polemik ini dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Tolong, ketika bapak mengeluarkan satu kebijakan untuk warga masyarakat luas khususnya yang berhubungan dengan warga desa, apalagi terkait bantuan, tolong sebaiknya bapak pikirkan terlebih dahulu yang lebih matang," ungkap Indra Zainal Alim.
"Jangan sesekali menggembar-gemborkan bahasa bahwa akan mendapat bantuan. Warga kami sudah tenang Pak sebenarnya, sebelum ada statement-statement dari bapak bahwa kami akan mendapatkan bantuan," tambahnya.
"Karena warga kami sudah terbiasa hidup dengan kesusahan, dengan statement bapak kami akan mendapat bantuan ini semua ricuh! Dan yang paling garda terdepan adalah kami sebagai kepala desa," tegas Indra.
Pola penetapan kebijakan yang kerap berubah hingga dugaan bahwa momen mengemukanya bencana corona ini sebagai panggung pencitraan adalah hal yang sangat dikeluhkan Indra.
"Kami sebagai kepala desa seolah-olah diadudomba dengan kebijakan bapak dengan warga kami sendiri," keluhnya.
Sebelumnya, nama Indra Zainal Alim memang sempat mencuat terkait pernyataannya yang memberikan imbauan kepada warga Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.
Dia mengimbau kepada warga agar jangan menjadikan virus corona ini sebagai setan yang menghalang halangi setiap kegiatan keagamaan atau kegiatan apa pun juga.
Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan resmi dari Indra Zainal Alim terkait video yang viral tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaesang menilai bansos justru bermasalah jika dikorupsi saat Covid-19.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelontorkan bansos baru berupa beras 10 kilogram dan BLT dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun. Kebijakan ini lantas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia menyindir Anies dan Ganjar sebagai capres yang hanya kerja di atas meja. Berbeda dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep membalas sindiran Ganjar dan Anies soal penyaluran bansos.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengkritik cara pembagian bantuan sosial atau bansos yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, menginginkan fenomena bansos di ajang Pemilu ini tidak lagi terjadi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Mohammad Agus, keberatan bocah G (6) yang tinggal di wilayahnya viral karena mengaku kelaparan.
Baca SelengkapnyaPembagian bansos jelang pencoblosan Pilpres 2024 menuai polemik. Bagi-bagi bansos dianggap sebagai cara untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMahfud disambut antusias oleh kerumunan masa yang memadati lapangan Senduro, Kecamatan Senduro.
Baca SelengkapnyaProgram bansos biasanya lebih terstruktur dan melibatkan sistem keamanan sosial yang kuat.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi Ganjar-Mahfud bernama Suprapto menemukan dugaan politik uang dengan pembagian bantuan sosial (bansos) pada masa kampanye Pilpres 2024
Baca Selengkapnya