Viral Video WNI Usir Pendemo di Australia, Bukan Demo Soal Papua Tapi Omnibus Law
Merdeka.com - Sebuah video yang menggambarkan aksi unjuk rasa dilakukan Veronica Koman dan sejumlah orang di Sydney, Australia, viral di jejaring media sosial maupun aplikasi percakapan. Dalam video itu memperlihatkan seorang pria yang memprotes aksi unjuk rasa.
Sempat beredar informasi bahwa video tersebut terkait aksi unjuk rasa mendukung kemerdekaan Papua. Tim merdeka.com menelusuri fakta dari aksi unjuk rasa tersebut.
Juru Bicara KBRI Canberra, Billy Wibisono menjelaskan, video tersebut terjadi pada 9 Oktober 2020. Para pengunjuk rasa melakukan aksi demo terkait pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus law. Bukan terkait kemerdekaan Papua.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang terjadi di video viral tersebut? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.Dalam video yang beredar, terdengar seorang ibu hamil marah-marah. Rupanya, ia marah karena direkam sembarangan oleh penumpang lain yang juga seorang wanita.'Nggak usah foto-foto saya, hapus! Terus maksudnya apa? Orang hamil diketawain? Gue lagi hamil pengen pakai kaya gini, nggak boleh? Saya udah curiga dari tadi. Etika anda kemana!' ucap ibu hamil tersebut.
-
Apa yang terjadi pada video viral itu? Sebuah video memperlihatkan seorang penumpang ojol berbadan besar yang kekecilan memakai helm.
-
Apa yang BRI pastikan mengenai video viral tersebut? BRI memastikan video yang tengah viral di social media terkait 'Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos' adalah tidak benar dan tidak berdasar.
-
Siapa yang membuat video viral tersebut? Beberapa waktu lalu, wanita dengan akun @neliagustin_makeup mengunggah video yang memperlihatkan suaminya sedang salat.
-
Siapa yang membuat video viral itu? Belakangan ini viral unggahan akun TikTok bernama @Leonardorl_ tentang kisah sukses keluarganya.
"Itu video lama, tanggal 9 Oktober, demo soal omnibus law di depan KJRI Sydney, Australia," kata Billy kepada merdeka.com, Jumat (4/12).
Billy mengamini dalam aksi tersebut ada seorang warga Indonesia yang memprotes pendemo.
"Kalau dilihat dari video ada orang Indonesia yang mau mengusir demo bule-bule termasuk Veronica Koman," tutur Billy.
Dihubungi terpisah, Veronica Koman pun menepis kabar bahwa video tersebut terkait aksi untuk kemerdekaan Papua.
"Tidak benar, itu hoaks," kata Veronica.
Merdeka.com juga menemukan gambar yang diunggah Veronica Koman di akun twitter miliknya pada 9 Oktober 2020. Dalam unggahan tersebut memperlihatkan aksi unjuk rasa menolak omnibus law. Peserta aksi menggunakan baju yang sama seperti video yang beredar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mengejar bule yang mencekik dan memukul warga Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.
Baca SelengkapnyaPangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaImigrasi Bali belum mengetahui identitas bule tersebut dan asalnya dari mana
Baca SelengkapnyaMereka terpantau melakukan orasi di tengah demonstrasi pengemudi ojek daring di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca Selengkapnya"Hasil sementara bahwa tempat tersebut bukan di area IKN," kata Artanto
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaPara pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.
Baca Selengkapnya