Virolog Sebut Penyebaran Varian Kappa Menurun, Varian Delta Tetap Harus Diwaspadai
Merdeka.com - Guru Besar Virologi dan Molekuler Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika angkat suara terkait penyebaran varian Covid-19 Kappa. Dia mengatakan, sirkulasi penyebaran Kappa kian menurun.
Dalam pandangan dia, yang saat ini harus diperhatikan dengan lebih serius yakni varian Delta. Mengingat porsinya yang sangat besar dalam penyebaran virus di dunia maupun di Indonesia.
"Bagi saya varian yang benar-benar dipelototi mestinya varian Delta. Karena data beberapa hari lalu 85 persen virus dunia yang saat ini bersirkulasi diidentifikasi sebagai varian Delta," kata dia, kepada Merdeka.com, Rabu (14/7).
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
"Bukti dia (varian Delta) menyebar dengan cepat di berbagai negara dan seolah-olah menekan populasi varian yang lain. Varian Delta yang bagi saya patut dipelototi," lanjut dia.
Sementara untuk varian Kappa, jumlah penyebarannya kian turun. Bahkan di India, yang disebut-sebut sebagai tempat asal varian tersebut.
"Per hari ini coverage di dunia sangat rendah. Yang bahkan aslinya dari India, India itu per minggu-minggu ini hanya sekitar 7 persen dari virus yang ditemukan di India yang bersirkulasi di India adalah varian Kappa," jelas dia.
Mahardika mengakui, varian Kappa memang terpantau sudah menyebar. Meskipun dalam persentase yang kecil, bahkan menunjukkan penurunan aktivitas.
"Memang sudah menyebar ke berbagai negara. Di Asia Tenggara. Di Jepang juga sudah ditemukan, di Eropa, dan Afrika. Australia juga. Artinya virusnya sudah menyebar. Tapi kemudian perentase di dunia itu sangat rendah, di bawah 1 persen. Bahkan di India, aktivitasnya dari pernah mencapai 25 persen minggu lalu. Sekarang persentasenya hanya 7,5 persen. Artinya dia menurun aktivitasnya di India," terang dia.
Mahardika melanjutkan, jika melihat tren global, maka varian yang paling dominan saat ini yakni varian Delta. Varian inilah yang harus betul-betul mendapatkan perhatian lebih serius.
"Sekali lagi saya menyebutkan tren dunia juga terjadi di Indonesia, bahwa varian yang dominan saat ini di dunia adalah varian Delta. Dari 100 orang yang sakit Covid saat ini, kalau diambil sampelnya, 80 persen adalah varian Delta, 20 bukan Delta," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnya