Volume Kubah Lava Tengah Gunung Merapi Capai 3 Juta Meter Kubik
Merdeka.com - Pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menunjukkan volume kubah lava tengah Gunung Merapi telah mencapai 3 juta meter kubik. Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan bahwa berdasarkan data pantauan periode 3 hingga 9 Desember 2021, ditemukan adanya penambahan volume kubah lava tengah Merapi.
"Kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik. Sebelumnya diperiode 26 November hingga 2 Desember, kubah lava tengah volumenya 2.948.000 meter kubik," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/12).
Sedangkan untuk laporan periode 3 hingga 9 Desember 2021, kubah lava barat daya Gunung Merapi volumenya sebesar 1.629.000 meter kubik. Pada periode 26 November hingga 2 Desember 2021 volumenya masih 1.615.000 meter kubik.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Bagaimana perubahan Merapi diukur? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Ke mana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
Pengukuran volume kubah lava ini berdasarkan analisis morfologi foto udara yang diambil dari stasiun kamera Tunggularum, Ngepos dan Babadan 2. Data ini diambil pada 8 Desember 2021.
Selain itu, Hanik menuturkan bahwa perubahan bentuk gunung atau deformasi Gunung Merapi juga dipantau melalui alat EDM. Dari pemantauan diketahui laju deformasi mencapai 0,5 cm per harinya.
"Aktivitas kegempaan Gunung Merapi dalam minggu ini tercatat empat kali gempa awan panas guguran (AP); delapan kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB); 55 kali gempa Fase Banyak (MP); 1.020 kali gempa Guguran (RF); 25 kali gempa Hembusan (DG); dan 10 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada pekan ini masih relatif tinggi," ucap Hanik.
Periode 3 hingga 9 Desember 2021, Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar sebanyak 190 kali ke arah barat daya. Jarak luncur lava pijar terjauh maksimal 2 kilometer.
Saat ini status Gunung Merapi masih di Level III atau Siaga. Gunung Merapi ditetapkan berada di Level III atau Siaga sejak 5 November 2020 lalu.
BPPTKG mengimbau agar warga tetap mewaspadai potensi guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro. Kemudian, sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sementara untuk lontaran material vulkanik manakala terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaBeberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca Selengkapnyakolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca Selengkapnya