Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vonis mati ABG dituding terlibat pembunuhan diadukan ke KontraS

Vonis mati ABG dituding terlibat pembunuhan diadukan ke KontraS Ilustrasi Pembunuhan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Rekayasa kasus berujung pada vonis hukuman mati terhadap anak di bawah umur, Yusman Telaumbanua alias Ucok (16) dan kakak iparnya Rasulah Hia. Keduanya dituduh melakukan pembunuhan berencana.

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menjelaskan bahwa Ucok dan Rasulah Hia divonis oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli terkait pembunuhan berencana pada Kolimarinus Zega, Jimmi Trio Girsang, dan Rugun Br Halolo di Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara.

Pendeta Andreas adalah orang yang mengadukan hal ini ke KontraS beberapa waktu lalu. Sehari-hari Andreas merupakan rohaniawan di lapas-lapas.

Pembunuhan itu terjadi pada April 2012, saat ketiganya dari Medan datang ke Nias untuk membeli tokek dari Ucok dan Rasulah Hia. Mereka tiba di Nias sudah larut malam, untuk itu kakak ipar Ucok meminta 4 orang tukang ojek untuk menjemput ketiganya.

"Kenapa jemput malam-malam? Rasulah Hia bilang karena mereka datang mau beli tokek dan bawa uang 500 juta," kata Staf Advokasi Hak Sipil dan Politik KontraS Arif Nur Fikri menirukan ucapan Ucok dan Rasula Hia di kantor KontraS, Senin (16/3).

Tukang ojek itu pun langsung jalan menjemput. Mereka juga menghubungi Rasulah Hia untuk membawa tokek tersebut. Tidak sampai di tempat tujuan, ketiga orang itu malah dibunuh oleh tukang ojek dengan cara yang sadis.

Pelaku asli pembunuhan itu buron dan akhirnya Ucok bersama Rasulah Hia yang ditangkap setelah 3 bulan dicari. Ucok dan kakak iparnyalah yang dituduh melakukan pembunuhan sadis itu.

Koordinator KontraS, Haris Azhar menambahkan pelaku adalah 4 orang tukang ojek suruhan Rasulah Hia yang menjemput korban, mereka mengetahui para korban membawa uang dalam jumlah besar.

"Diduga 3 orang ini membawa uang ratusan juta, makanya dibunuh. Tapi setelah dibunuh mereka tidak mendapatkan uangnya, karena mereka tidak membawa uang ratusan juta, hanya membawa tujuh juta. Keluarga korban pun mengetahui mereka hanya membawa uang tujuh juta," kata Haris Azhar.

Atas pembunuhan sadis itu Haris Azhar mengungkapkan bahwa ada banyak rekayasa yang terjadi. "Dari berkas-berkas yang kita terima, banyak kejanggalan," tegasnya.

Pertama di tingkat penyidik, Ucok tidak punya pendamping hukum, sedang jelas kasus ini wajib didampingi penasihat hukum. Kedua, adanya penyiksaan oleh aparat terhadap keduanya agar mereka mau mengakui perbuatannya. Ketiga, tidak ada aparat penyidik untuk menggali fakta dari alat bukti lain. Keempat, tidak adanya penerjemah bahasa saat penyidikan, karena Ucok tidak bisa berbahasa Indonesia. Kelima, adanya pemalsuan identitas Ucok yang saat itu masih di bawah umur.

"Terakhir adanya perubahan motif pembunuhan dari uang ke jimat," imbuhnya.

Adanya rekayasa tersebut KontraS akan melakukan roadshow agar Ucok dan Rasula Hia mendapatkan keadilan. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Kantongi Identitas Remaja Cekik & Injak Kepala Bocah di Lenteng Agung
Polisi Kantongi Identitas Remaja Cekik & Injak Kepala Bocah di Lenteng Agung

Kapolsek Jagakarsa, Kompol Multazam mengatakan dua terduga pelaku penganiayaan berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Isi Kesaksian Aep-Dede Dianggap Palsu Bikin Terpidana Kasus Vina Divonis Seumur Hidup
VIDEO: Isi Kesaksian Aep-Dede Dianggap Palsu Bikin Terpidana Kasus Vina Divonis Seumur Hidup

Dua saksi itu diduga memberikan keterangan palsu yang diatur dalam Pasal 242 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Baca Selengkapnya
Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal
Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal

Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.

Baca Selengkapnya
Viral 6 Siswa SMP Keroyok ODGJ hingga Babak Belur, Alasannya Mengagetkan
Viral 6 Siswa SMP Keroyok ODGJ hingga Babak Belur, Alasannya Mengagetkan

Korban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.

Baca Selengkapnya
Pemuda Perkosa ABG di Bali Lalu Diviralkan Kini Tersangka, 3 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Pemuda Perkosa ABG di Bali Lalu Diviralkan Kini Tersangka, 3 di Antaranya Anak di Bawah Umur

Terkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembunuhan Anak Punk di Cianjur yang Mayatnya Dibakar, 3 Pelaku di Bawah Umur
Kronologi Pembunuhan Anak Punk di Cianjur yang Mayatnya Dibakar, 3 Pelaku di Bawah Umur

Pemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.

Baca Selengkapnya
4 Pembunuh dan Pemerkosa Siswi SMP Divonis Ringan, Jaksa Ajukan Banding
4 Pembunuh dan Pemerkosa Siswi SMP Divonis Ringan, Jaksa Ajukan Banding

Jaksa menilai vonis itu tidak berkeadilan bagi keluarga korban meski para terdakwa masih di bawah umur.

Baca Selengkapnya
Ayah Siswi SMP yang Dibunuh dan Diperkosa 4 ABG Dilarang Temui Pelaku, Polisi Khawatir Dia Mengamuk
Ayah Siswi SMP yang Dibunuh dan Diperkosa 4 ABG Dilarang Temui Pelaku, Polisi Khawatir Dia Mengamuk

Petugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.

Baca Selengkapnya
Remaja di Malang Tewas Usai Dikeroyok: 10 Orang jadi Tersangka, 6 Masih di Bawah Umur
Remaja di Malang Tewas Usai Dikeroyok: 10 Orang jadi Tersangka, 6 Masih di Bawah Umur

Kasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP di Palembang Dibunuh dan Mayat Diperkosa, Pelaku Utama Sempat Ikut Yasinan Agar Tak Dicurigai
Siswi SMP di Palembang Dibunuh dan Mayat Diperkosa, Pelaku Utama Sempat Ikut Yasinan Agar Tak Dicurigai

Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.

Baca Selengkapnya
Viral Video Remaja Bacok Bocah Pejalan Kaki di Jakut, Ternyata Janjian Tawuran
Viral Video Remaja Bacok Bocah Pejalan Kaki di Jakut, Ternyata Janjian Tawuran

Polisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.

Baca Selengkapnya
3 ABG Pembunuh Siswi SMP di Palembang Dikirim ke Panti Rehabilitasi, 1 Ditahan & Diancam 15 Tahun Bui
3 ABG Pembunuh Siswi SMP di Palembang Dikirim ke Panti Rehabilitasi, 1 Ditahan & Diancam 15 Tahun Bui

MZ (13), MS (12), AS (12) hanya dimasukkan ke panti rehabilitasi khusus anak yang berhadapan dengan hukum. Sementara IS ditahan dan diancam 15 tahun penjara.

Baca Selengkapnya