Wacana harga rokok bikin pusing buruh linting
Merdeka.com - Nunuk dan Mutmainah duduk berjajar sambil menghadap alat linting rokok manual. Tangannya terus bergerak cepat, dari menyiapkan kertas rokok, memasang tembakau dan menarik gagang, sebelum menjadi sebatang rokok.
Keduanya juga harus mengambil kertas rokok, lem dan tembakau saat stok di depannya habis. Setelah dalam jumlah tertentu, masing-masing memotong ujung-ujung rokok agar rata sebelum disetorkan ke karyawan quality control.
Nunuk dan Mutmainah duduk berhadapan dengan temannya yang juga sibuk dengan alat lintingnya masing-masing. Begitu pun teman di samping kiri dan kanannya. Tangan mereka cekatan seolah berlomba-lomba menjadi terbanyak jumlah hasil lintingan.
-
Bagaimana pedagang Tanah Abang meningkatkan penjualan? Selain menjual pakaian ke para pembeli yang datang langsung ke tokonya, para pedagang juga mendapat pesanan dari langganan mereka di luar kota.
-
Kenapa pemburu diskon rela mengantre lama? Discount hunter kadang terlihat tidak masuk akal. Bagaimana tidak? Kamu rela mengantre lama dan berdesak-desakan.
-
Apa yang menyebabkan harga singkong meningkat? Saat ditemui wartawan, seorang penjual singkong dan ubi jalar di Pasar Kopro, Wartini mengaku jika saat ini terjadi peningkatan penjualan.Menurutnya, hal ini seiring dengan tingkat konsumsi umbi-umbian tersebut yang juga tinggi di tengah harga beras yang belum turun.
-
Mengapa jumlah orang kaya meningkat? Dijelaskan bahwa dunia telah menjadi lebih kaya secara signifikan dalam satu dekade terakhir, baik dari segi per kapita maupun karena meningkatnya jumlah jutawan.
-
Kenapa pedagang takjil senang berjualan? Cuan yang dikantongi dari berdagang Takjil menggiurkan lho ..
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Sebanyak 1.200 karyawan tenaga linting dan packing rokok menempati salah satu lokasi Pabrik Gudang Baru Kepanjen, Kabupaten Malang. Jumlah seluruh karyawan yang dipekerjakan sebanyak 3.000 karyawan.
Selama obrolan dengan teman-teman terdekatnya, keduanya mengungkapkan rasa kekhawatiran buntut kabar berkembang di media massa. Mereka khawatir pemerintah benar-benar menaikkan harga rokok menjadi Rp 50 ribu.
"Masa rokok harganya Rp 50 ribu, terus mangan opo (makan apa). Sido tah kabar rokok mundak iku? (Jadi enggak kabar kenaikan itu?)," kata Nunuk, Selasa (22/8).
Mutmainah juga tak kalah khawatir. Dia begitu takut akan terjadi pengurangan tenaga kerja linting di pabrik tempatnya bekerja bila wacana harga rokok terjadi.
"Suwe-suwe rokok lak gak payu, terus awak nyambut gawe opo. Isone mong glinting (Lama-lama rokok tidak laku, terus kerja apa. Bisanya cuma buruh linting)," keluh Mutmainah.
Keduanya spontan meminta Presiden Joko Widodo tidak menaikkan harga rokok tembus Rp 50 ribu. "Ben (tolong) disampaikan ke Pak Jokowi. Enggak usah dinaikkan saja," kata mereka kompak, diikuti teman-teman kerja lainnya.
Kekhawtiran serupa juga disampaikan Sutinah dan Purtiwi. Kedua perempuan ini bertugas pengaduktembakau. Mereka membayangkan kalau rokok benar-benar naik dengan harga sangat tinggi tersebut.
Keduanya membayangkan bahwa duit buat sehari-hari bakal terpangkas Rp 50 ribu untuk belanja rokok. "Mugo-mugo mawon mboten mundak nggeh (Semoga saja tidak jadi naik). Saya sudah 25 tahun lebih kerja di sini," keluh mereka.
Para buruh linting rokok bekerja secara borongan. Perolehan mereka tergantung dari jumlah batang yang dilinting. Perolehan mereka rata-rata 2.000 batang tergantung kecepatan. Setiap 1.000 batang, pabrik akan membeli dengan harga Rp 30.000. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah diingatkan untuk tidak mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan apabila masih terdapat pasal-pasal yang merugikan para pedagang.
Baca SelengkapnyaIndustri rokok tembakau resah karena tarif cukai naik tiap tahun
Baca SelengkapnyaGanjar menyempatkan diri untuk mencoba melinting sebatang rokok, dan berhasil.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang dikhawatirkan yakni kenaikan cukai 2025
Baca SelengkapnyaSemakin tingginya harga rokok mendorong perokok pindah ke alternatif rokok yang lebih murah.
Baca SelengkapnyaIni juga dinilai akan berdampak negatif terhadap para pekerja lintas sektor dan industri, termasuk industri periklanan.
Baca SelengkapnyaMenurut Menkes, perbincangannya dengan kelompok pelaku usaha sejauh ini positif.
Baca SelengkapnyaKenaikan cukai sejak 2022 sampai 2024 masih dirasakan dampaknya sampai sekarang
Baca SelengkapnyaPengusaha berharap agar kenaikan cukai didasarkan pada tingkat inflasi yang berada di bawah 10 persen.
Baca SelengkapnyaBagi mereka, menjual rokok ketengan seperti memberi keringanan bagi perokok yang tak punya uang.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca Selengkapnya