Wafat 5 hari lalu, jenazah jemaah haji baru bisa dimakamkan
Merdeka.com - Jenazah jemaah haji asal Indonesia yang ditolak RS Amir Fawwaz Al Safeer Hospital, Jeddah akhirnya dimakamkan setelah lima hari kematiannya. Jemaah atas nama Armi binti Markidi tersebut wafat saat melakukan perjalanan wisata ke Jeddah tanpa membawa dokumen apapun.
"Almarhumah Armi binti Markidi asal kloter MES 08 baru bisa dimakamkan kemarin (23/9) pagi setelah wafat 18 September akibat penolakan pihak RS yang tidak dapat memberikan keterangan apapun terkait jemaah," terang Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyati Bashori, Sabtu (24/9).
Penolakan tersebut terjadi karena pihak tim kesehatan Indonesia tidak dapat menghadirkan keterangan wafat dari aparat berwenang. Apalagi sebenarnya rombongan jemaah haji tidak diperkenankan keluar dari kota Makkah selama masa haji. Namun, kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang menaungi almarhum Armi mengajak rombongan berwisata ke Jeddah.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
-
Dimana jemaah haji dimakamkan? Jenazah tadi diletakkan di tas papan berroda dan perlahan-lahan mulai didorong menjulur ke laut. Terdengar iringan doa tak henti-henti mengiringi jenazah. Saat panjang papan sudah dirasa cukup, kemudian pengumpil di belakang papan dilepas.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Bagaimana penanganan jemaah haji yang meninggal? Mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat secara intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
Takdir berkata lain, almarhumah Armi mengalami serangan jantung dan meninggal di Jeddah. Pengurus KBIH Al-Hilal, tempat almarhum bernaung pun membawanya ke RS swasta tersebut dan baru melapor ke petugas haji setelah mendapat kendala pengurusan jenazah.
"Ini penting karena menambah deret 'dosa' KBIH yang dengan bebas mengajak jemaah jalan-jalan tanpa mau bertanggung jawab jika ada masalah seperti ini," ujar Dumyati.
Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Eka Yusuf Sinka mengakui, cukup rumit mengurus administrasi kasus Amri. Staf Kemenkes, ujarnya, harus dua kali menuju RS Amir Fawwaz di Jeddah. Mereka membuat kronologis kematian serta riwayat wafat jemaah haji.
"Diperlukan juga surat dari kantor urusan haji (KUH) Arab Saudi kepada pihak kepolisian karena jenazah berada di RS swasta. Untuk dikirim ke RS pemerintah jika ada surat dari KUH disertai surat keterangan kematian dari dokter kloter," ujar dr Eka.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiba-Tiba 'Drop' Setiba di Asrama Haji Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci, JCH Asal Palembang Wafat
Baca SelengkapnyaTotal 77 jemaah, 26 jemaah diketahui meninggal dunia, kemudian 8 jemaah diizinkan pulang ini ke Tanah Air .
Baca SelengkapnyaLansia pria itu sempat mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong
Baca SelengkapnyaSeorang jemaah haji asal Jabar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJemaah yang wafat saat puncak haji, secara keseluruhan ada 40 orang
Baca SelengkapnyaSaat ini total dua jemaah haji dari Embarkasi Makassar meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa jemaah haji yang belum diberangkatkan ke Mekkah karena masih dirawat di rumah sakit Madinah.
Baca SelengkapnyaSetidaknya 550 orang dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan haji.
Baca SelengkapnyaSatu dari 55 jemaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi sudah diizinkan pulang ke Indonesia.
Baca Selengkapnya40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaSelain jemaah meninggal, belasan calon haji tertunda keberangkatannya
Baca Selengkapnya