Wagub Bali minta bandara Ngurah Rai buka layanan informasi

Merdeka.com - Penutupan Bandara Ngurah Rai sejak selasa malam hingga diperpanjang Jumat pagi, 6 November 2015, menyebabkan ada sekitar 629 penerbangan dibatalkan. Bahkan hingga saat ini, wakil Presiden India Hamid Ansari masih tertahan pesawatnya di Bali.

Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta langsung meninjau lokasi di bandara dan memantau bentuk penanganan dan pelayanan yang diberikan pihak Angkasa Pura Ngurah Rai terhadap ribuan penumpang yang tertunda keberangkatannya. Dia meminta pihak pengelola bandara, PT Angkasa Pura dan juga para maskapai untuk sigap melayani penumpukan penumpang yang terjadi di bandara.

"Saya minta kepada pihak bandara untuk segera berkoordinasi dengan maskapai dan pihak terkait menanggulangi menumpuknya penumpang sehingga mereka tidak ada yang yang terkatung–katung tanpa mendapatkan perhatian," jelas Sudikerta, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (5/11).

Lebih penting lagi, kata Sudikerta adalah tempat pelayanan informasi, mengingat aktifitas vulkanik dari Gunung Barujari terus berlangsung. "Perkembangan tentang dampak erupsi gunung Barujari juga harus terupdate setiap jamnya. Informasi ini penting dan terbuka," ungkap Sudikerta.

Sudikerta berharap pengelola bandara segera melakukan koordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehingga dapat dengan segera memberikan informasi terkini kondisi abu letusan Gunung Barujari di Pulau Lombok apakah sudah bisa dilakukan penerbangan atau belum.

"Ini kan faktor alam, jadi abu tersebut tidak selamanya akan berada di sana, jadi harus terus dipantau dan diinformasikan segera," jelas Sudikerta.

Pada kesempatan ini, Sudikerta yang didampingi para petinggi di Angkasa Pura Ngurah Rai, menyapa para para penumpang baik yang akan berangkat ke luar kota maupun yang ke luar negeri.