Wagub Cok Ace Klaim Vaksinasi di Bali Lampaui Target WHO
Merdeka.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace mengklaim vaksinasi Covid-19 di Pulau Dewata sudah melampau standar World Health Organization (WHO). Jumlah penerima vaksin tahap pertama di daerah ini sudah melampaui target yang ditetapkan.
Mengacu ketentuan WHO yaitu 70 persen dari jumlah penduduk, target vaksinasi penduduk Bali ditetapkan sebanyak 2.926.060 orang. Berdasarkan data tanggal 26 Juli 2021, penerima vaksin tahap pertama di Bali berjumlah 3.230.924 orang. Angka ini 110 persen dari target.
"Itu jauh melampaui target WHO dan kita juga tertinggi di tingkat nasional. Yang sudah mendapat vaksinasi tahap kedua juga cukup banyak yaitu 763.880 atau 26,50 persen. Menyesuaikan aturan rentang waktu, saat ini kita terus kejar realisasi vaksinasi tahap kedua," imbuhnya.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bantuan apa yang diberikan Wali Kota Tarakan? Bantuan yang diserahkan kepada para petani berupa pupuk non-subsidi sebanyak 8 ton kepada 5 kelompok tani. Selain itu, 2 unit alat cultivator juga diberikan kepada 2 kelompok tani, serta bantuan dalam pengajekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal kepada dua kelompok tani.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang disebut sebagai Wali Pitu Bali? Habib Toyyib Zaen menyebut Wali Pitu Bali yakni sebagai berikut:1. Raden Mas Sepuh/Pangeran Mangkuningrat (Keramat Pantai Seseh, Kabupaten Badung)2. Habib Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi (Keramat Bukit Bedugul, Kabupaten Tabanan)3. Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar bin Abu Bakar Al Hamid di (Keramat Pantai Kusamba, Kabupaten Klungkung)4. Habib Ali Zainal Abidin Al Idrus (Keramat Bungaya, Kabupaten Karangasem) 5. Syekh Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi (Keramat Karangasem)6. Syekh Abdul Qodir Muhammad (Keramat Karangrupit, Kabupaten Buleleng)7. Habib Ali bin Umar Bafaqih (Keramat Loloan Barat, Kabupaten Jembrana).
Selain mengejar target vaksinasi, Pemprov Bali juga mempersiapkan penerapan tatanan kehidupan era baru di sektor pariwisata melalui program sertifikasi CHSE. Saat ini 1.871 usaha pariwisata telah mengantongi sertifikat CHSE.
"Tahun ini ada jatah lagi untuk Bali sebanyak 1.200 sertifikat, 200 untuk hotel dan 1.000 untuk usaha nonhotel. Saya berharap, pelaku usaha di bidang pariwisata memanfaatkan kesempatan ini," jelasnya.
Sementara itu, pemerintah juga telah menyusun SOP penerimaan wisatawan mancanegara, mulai dari bandara, hotel, objek wisata yang dikunjungi hingga kembali ke negara asalnya.
"Lebih dari itu, screening ketat juga diberlakukan pada pintu masuk Bali seperti bandara dan pelabuhan," ujar Cok Ace.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan vaksin dan obat cacar monyet dengan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, UHC diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBupati Bandung mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian UHC di daerahnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya