Wagub Jabar Duga Banjir Bandang di Garut Karena Alih Fungsi Lahan
Merdeka.com - Banjir bandang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Garut pada Sabtu (27/11). Peristiwa alam itu baru pertama kali terjadi.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum memperkirakan banjir bandang akibat alih fungsi lahan.
Saat mengunjungi lokasi bencana, UU sempat menanyakan kronologi kejadian pada warga. Informasi dia dapat, sebelumnya tidak pernah ada banjir yang sampai masuk pemukiman warga, apalagi banjir bandang.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
"Tadi ada warga yang bilang sama saya, sudah 46 tahun baru kali ini terjadi banjir bandang," ungkap Wagub di lokasi bencana, Minggu (28/11).
Ia menjelaskan, curah hujan saat ini memang masuk dalam kategori ekstrem. Namun banjir bandang tidak serta merta terpicu hal tersebut.
"Artinya, ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya banjir bandang," jelasnya.
Di antara faktor yang bisa menyebabkan terjadinya banjir bandang adalah alih fungsi lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air.
"Kalau resapan air tak terganggu, kemungkinan tak akan ada banjir bandang. Berarti ada alih fungsi lahan," kata dia.
Alih fungsi lahan yang dimaksudkan Uu, tidak berarti dikelola secara ilegal. Karena ada juga yang dilakukan dengan legal. Misalnya dijadikan tepat wisata.
"70 Persen hutan di Jabar mengalami fungsi untuk sumber ekonomi. Makanya sekarang kita sedang berpikir, alih fungsi ini diteruskan atau dievaluasi. Kita akan rapat untuk menentukan langkah agar kejadian ini tak terulang," tegas UU.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, pihaknya menerima informasi adanya banjir bandang pada Sabtu (27/11) sore sekitar pukul 15.45 Wib. Banjir tersebut terjadi di wilayah Desa/Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaWarga mengaku masih mengalami trauma dengan banjir susulan.
Baca SelengkapnyaBanjir juga dipicu peningkatan debit air di sepanjang aliran sungai atau Tukad Mati di wilayah Kelurahan Legian dan Kuta.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, pengembang perumahan Villa Rizki Insani bakal diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaDari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman lebih dari 10 meter.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca Selengkapnya