Wagub Jabar Minta Masyarakat Tak Terpancing Soal Azan dengan Seruan Jihad
Merdeka.com - Viral sebuah video merekam azan dengan lafal ajakan jihad 'Hayya Alal Jihad'. Video tersebut diduga terjadi di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengaku kaget karena baru kali ini mendengar azan seperti itu.
"Saya juga baru kali ini mendengar (azan) hayya alal jihad," kata Uu di Tasikmalaya, Rabu (2/12).
-
Apa yang diklaim oleh MUI? Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak pernah merilis daftar produk Israel dan afiliasinya yang harus diboikot.
-
Siapa yang menyampaikan amanat? Pada kesempatan pagi hari ini, izinkan saya untuk memberikan amanat pembina upacara dengan mengambil tema motivasi belajar bagi para siswa siswi di sekolah.
-
Siapa yang dipersilakan MK untuk menyampaikan kesimpulan? Selama RPH berlangsung, ia mempersilakan apabila terdapat pihak yang ingin menyampaikan kesimpulan dalam bagian penanganan PHPU Pilpres 2024.
-
Mengapa aturan negara penting bagi MUI? Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud berbicara mengenai pentingnya aturan dalam sebuah negara untuk menjaga kemaslahatan umat.
-
Apa pendapat Jusuf Kalla tentang speaker masjid? 'Masjid harus syahdu, karena itu kalau pidato atau dakwah atau tabligh-nya sampai keluar itu malah warga tidak dengar juga. Hanya suaranya yang keras, tapi tidak dipahami,' imbuhnya.
-
Siapa yang berhak menentukan ibadah diterima? Sebab, hanya Allah yang berhak menentukan amal ibadah mana yang layak diterima dan yang tidak.
Meski begitu, Uu meminta masyarakat tetap tenang dan tidak resah menghadapi persoalan tersebut. Menurutnya persoalan tersebut akan diselesaikan oleh ahlinya.
"Bukan ranah kami sebagai pemerintah. Biar para kiai saja. Yang penting masyarakat tak terpancing," katanya.
Selain itu, Uu juga berharap agar mereka yang tidak memahami persoalan menahan diri untuk berkomentar. Sebab, kata dia, bisa saja pernyataan-pernyataan yang tidak sesuai dengan dalil hanya akan menjadikan masalah tersebut semakin runyam dan berujung pada perpecahan di tengah masyarakat.
"Biarkan MUI, kiai, ulama, ormas islam, yang berhak menyampaikan kesimpulan. Karena menyampaikan agama jangan tanpa dasar. Kalau ada yang berbicara tanpa dalil, tak usah didengar," ungkapnya.
Kemarin, Kepolisian Sektor Tanah Abang langsung melakukan pengecekan ke lapangan untuk setelah viral video azan dengan ajakan jihad. Disebut-sebut video itu diambil di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
"Kami, Bhabinkamtibmas sedang mencoba mengecek di daerah petamburan," kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Singgih Hermawan, saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (1/12).
Namun hingga saat ini, belum ditemukan apakah benar azan tersebut dibuat di Petamburan atau di wilayah lain.
"Tapi kami masih belum menemukan," terangnya.
Sambil mengecek asal mula kebenaran video tersebut, Singgih juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan tetap menjaga keamanan dan ketertiban.
"Kami dari Polsek memberikan imbauan kamtibmas kepada masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban," imbaunya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaCak Imin sebelumnya menilai pernyataan Menag Yaqut itu selayaknya omongan buzzer yang tidak pantas keluar dari mulut menteri.
Baca SelengkapnyaKalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.
Baca Selengkapnya"Humor diberikan saat berdakwah harus yang bernilai tinggi, berbudaya dan mengedepankan etika. Tidak boleh asal membuat orang tertawa"
Baca SelengkapnyaKehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca Selengkapnya