Wagub Jabar Uu Optimis Vaksinasi Jabar Tercapai Sesuai Target
Merdeka.com - Jawa Barat (Jabar) menjadi wilayah terbesar yang harus mengejar angka realisasi target vaksinasi Covid-19. Bila target yang disarankan untuk membentuk Herd Immunity (kekebalan kelompok) adalah 80 persen penduduk, maka jumlah warga yang harus divaksin adalah sekira 33,5 juta jiwa.
Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menyebut, dengan target tersebut maka Jabar membutuhkan 33,5 juta dosis untuk vaksin pertama. Bila satu orang harus mendapat dua kali dosis, maka Jabar membutuhkan 75 juta dosis. Sementara hingga saat ini, Jabar baru menerima delapan juta dosis dari pemerintah pusat.
"Kan sekarang beritanya Jawa Barat terendah dalam realisasi vaksin. Nah terus saya sampaikan bahwa Jawa barat penduduknya banyak 50 juta jiwa, kalau divaksin sesuai dengan harapan sekitar 80 persen, berarti kami membutuhkan vaksin pertama 33,5 juta dikali dua, berati sekitar 75 juta vaksin yang dibutuhkan Jawa Barat, kalau mengacu pada kesempurnaan yaitu 80 persen," ungkap Pak Uu, sapaan Wagub Jabar.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin DBD penting untuk Sumut? Vaksin DBD, bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
"Sementara vaksin yang kami terima baru delapan juta dosis, dan yang delapan juta ini sudah disebar ke bupati/ walikota, ke 27 kota kabupaten," tambah Dia.
Pun saat ini Pemda Jabar gencar mengadakan sentra vaksinasi di hampir setiap kota/ kabupaten di Jabar. Belum lagi, kegiatan vaksinasi juga mulai dilaksanakan di tingkat pemerintah desa/ kelurahan.
"Jadi kalau memang di bandingkan dengan provinsi- provinsi lain yang jumlah penduduknya tidak sebanyak Jawa Barat ya bisa saja kita terendah," katanya.
Maka menurut Pak Uu, sebagian besar warga Jabar telah divaksin. Ia pun optimis target Herd Immunity dapat dicapai di bulan Desember, atau akhir tahun ini.
"Pak Panglima TNI dan pak Kapolri waktu kunjungan ke Jawa Barat dia bilang akan membantu penyelenggaraan vaksin di Jawa Barat setelah selesai vaksin di DKI Jakarta. Vaksin DKI Jakarta katanya selesai akhir bulan Juni ini, jadi nanti nakes dan lainnya akan dibantu. Jadi kami optimis akan sesuai apa yang diharapkan," tutur Pak Uu.
Tak lupa, Pak Uu juga mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut divaksin. "Sekaligus saya minta kebersamaan dari masyarakat supaya kita tidak daerah terendah target vaksin mari kita laksanakan vaksinasi," ucapnya.
"Jadi intinya Jawa Barat tidak terendah kalau dilihatnya jumlah Karena penduduknya banyak. Jabar optimis karena gerakan lebih banyak termasuk nakesnya diberi bantuan tenaga dan sebagainya," sambung Dia.
"Pada prinsipnya divaksin itu hak bagi masyarakat tapi pemerintah mendorong untuk divaksin demi kemaslahatan bersama, untuk kemanfaatan bersama," tambahnya.
Pak Uu juga menceritakan pengalamannya terpapar covid-19 saat sudah divaksin. Bahwa karena sudah divaksin, dirinya terpapar covid-19 dengan gejala ringan saja. Pun gejalanya hanya dirasakan sekitar lima hari saja.
"Saya pernah divaksin dua kali kemudian saya kena (Covid-19), tetapi saya tidak lama, lima hari juga pulih kembali, kata dokter, kenapa pak Uu cepat pulih kembali? karena pak Uu sudah divaksin. Kalau tidak diawali sudah divaksin dua kali tidak menutup kemungkinan pak Uu akan lebih dari lima hari," ungkap sosok Panglima Santri Jabar ini.
Uu menekankan agar warga Jabar segera divaksin. Adapun kepada kelompok tertentu yang kerap kali menakut- nakuti untuk divaksin lebih baik berhenti, karena itu salah satu bentuk kezaliman, karena membahayakan masyarakat secara luas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPencapaian UHC di Provinsi Riau tentu tidak lepas dari komitmen bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaBupati Bandung mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian UHC di daerahnya.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, UHC diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Baca SelengkapnyaProvinsi Sumatera Selatan mendeklarasikan Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta, Rabu (13/9).
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya