Wagub Minta Bar di Bali Disiplin Prokes, Tidak Enak Terus Dikirimi Foto Pelanggaran

Merdeka.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan, sejumlah bar dan klub malam di Bali banyak melanggar protokol kesehatan.

Wagub meminta kepada Satgas Covid-19 dan terutama Satpol PP kabupaten dan kota serta provinsi untuk menegakkan peraturan agar tidak ada lagi yang melanggar protokol kesehatan (prokes).

"Kita mohon yang menegakkan Perda (Peraturan Daerah), Satpol PP tingkat kabupaten dan Provinsi bersama-sama (mengawasi). Memang itu, kelihatannya sudah melanggar prokes sudah lewat jam malam. Sama-samalah kita mengatur diri, sehingga kemudahan yang kita terima sekarang bisa kita rasakan ke depannya lebih bagus lagi," kata Cok Ace di Denpasar, Kamis (28/10).

Ia juga menyatakan, bila salah satu tempat usaha tetap membandel tidak menaati prokes akan berdampak kepada pengusaha lainnya.

"Iya, akan mengganggu sistem kita secara keseluruhan. Jadi kalau ada satu dua orang melanggar maka berdampak kepada keseluruhan, kepada pengusaha di Bali. Ini kan harus dibina," ungkapnya.

Wagub Cok Ace juga mengaku belum mengetahui bar yang melanggar prokes. Namun, pihaknya meminta usaha bar dan restoran agar disiplin pada protokol kesehatan sehingga tidak disorot oleh pemerintah pusat.

"Saya mohonlah sama teman-teman yang bergerak di bidang usaha bar restoran sama-sama ikut menjaga jangan sampai kita disorot terus sama pusat, saya tidak enak setiap kali dikirimin foto ini melanggar, ini melanggar. Jadi tolong sama-samalah kita jaga," ujarnya.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masih ada sejumlah bar dan klub malam yang melanggar protokol kesehatan, dan salah satunya di Bali.

Selain itu, para pengelola mengakalinya dengan tidak memperkenankan pengunjung untuk mengambil gambar dan video.

"Di beberapa bar, tidak diperbolehkan para pengunjung untuk mengambil gambar dan video. Tidak boleh supaya jangan ketahuan gitu," kata Luhut usai rapat terbatas bersama Presiden, Jokowi, Senin (25/10) lalu.

Luhut juga meminta pemda untuk memperhatikan hal itu termasuk juga media agar saling mengingatkan. "Di Bali misalnya kelihatan banyak sekali dan ini saya mohon pemda juga tadi untuk perhatikan ini dan semua teman-teman media kita harus saling mengingatkan," ujarnya.