Wahidin Halim Jelaskan Alasan Kasatpol PP Dipecat Usai Ruang Gubernur Diduduki Buruh
Merdeka.com - Gubernur Banten Wahidin Halim memberhentikan sementara Kepala Satpol PP Provinsi Banten, Agus Supriyadi akibat insiden pendudukan ruang kantor Gubernur Banten, oleh masa buruh yang berunjuk rasa, Rabu (22/12) kemarin.
"Kita berhentikan sementara, sambil kita periksa," kata Wahidin di rumah pribadinya kawasan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Kamis (23/12).
Dia menegaskan, selama hampir 15 tahun menjadi kepala daerah, tidak pernah ruang kantor pribadinya diduduki oleh masa yang berunjuk rasa. Dengan alasan itu, Wahidin meminta pemeriksaan mendalam terhadap Kepala Satpol PP Provinsi Banten.
-
Kapan Wakapolda Banten bertugas di tempat baru? Suasana haru menyelimuti Markas Polda Banten pada hari Senin (8/7) ketika seluruh personel dengan penuh penghormatan mengantarkan kepergian Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif yang akan melanjutkan pengabdian sebagai Wakapolda Kalimantan Timur.
-
Mengapa Wakapolda Banten dimutasi? Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari proses pembinaan sumber daya manusia, dalam rangka regenerasi yang dilakukan berdasarkan penilaian dan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek profesionalitas, komitmen dan integritas.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Kenapa kantor PT Hutama Karya digeledah? Penyidik mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK.
-
Apa makna serah terima jabatan Wakapolda Banten? 'Serah terima jabatan ini mengandung makna yang sangat strategis.Hal itu sebagai upaya polri untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi, agar tetap mampu menampilkan performance yang optimal dalam menghadapi setiap tantangan tugas dan memenuhi harapan masyarakat yang semakin kompleks.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Banten? Perang Banten pada 1628-1629, yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin yang ketika itu menjadi pemimpin kerajaan.
Sebab lanjut Wahidin, berdasarkan bukti video dan foto yang diterimanya, tidak ada petugas Satpol PP Provinsi Banten, saat masa aksi buruh memasuki ruang kerja Gubernur. Aksi demonstrasi itu berlangsung kemarin.
"Saya dulu (Wali Kota Tangerang), trantib ada di ruangan saya. Saya pertahankan betul trantib ada di situ. Tapi kan trantib enggak ada, kalau lihat foto di situ, iya kan. Ini jadi pertanyan kita. Kita periksa sekarang mereka, kalau internal kita. kenapa enggak ada yang menghalangi. Semua masyarakat mengecam itu. Tidak boleh masuk seperti itu," tegas dia.
Dalam pernyataan pers di rumah pribadinya itu, Wahidin juga menyertakan staf Rumah tangga Pemprov Banten, Purwadi dan Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Jaka, yang mengaku menjadi korban kekerasan buruh karena diminta menunjukkan ruang kerja Gubernur.
"Kamu diapin kemarin," tanya Wahidin.
"Dipiting," jawab Purwadi.
"Di situ enggak ada trantib," tanya Wahidin.
"Enggak ada," jawab Purwadi.
"Polisi," tanya Wahidin.
"Enggak ada," jawab Purwadi.
"Polisi kan di luar pertama-tama. Kamu dipiting terus dibawa ke ruangan, menunjukan kamar kerja bapak. Kamu pamdal (Jaka)," kata Wahidin.
"Dipiting saya saat mengamankan dia (Purwadi), masuk ke dalam belilau sudah lari. Sudah ke pintu. Pintu didobrak pak," kata Jaka.
Kronologi Kasatpol PP Banten Dicopot
Aksi buruh menduduki kantor Gubernur Banten, Rabu (22/12), berbuntut panjang. Akibat peristiwa itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mencopot Agus Supriyadi dari posisi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kasatpol PP Banten.
Pembebastugasan Agus Supriyadi didasarkan pada SK Nomor 821.2/Kep.221/BKD.
"Betul, dibebastugaskan sampai terbit SK tetapnya," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten Komarudin, Kamis (23/12).
Sanksi yang diterima Agus ini diberikan lantaran ada indikasi Satpol PP tidak berfungsi dalam menjaga ketentraman dan ketertiban di lingkungan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) saat ratusan buruh melakukan aksi demonstrasi.
Dalam aksinya, buruh berhasil masuk ke lingkungan kantor Gubernur Banten. Mereka bahkan menduduki kursi gubernur.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senin (22/7), Mbak Ita terlihat sedang menghadiri rapat di Gedung DPRD Kota Semarang
Baca SelengkapnyaBasiran mengadukan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, yang memberhentikan dirinya dari Staf Ahli Gubernur bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemda Sultra
Baca SelengkapnyaPSI mengajak Gibran bergabung jika PDIP sudah mengucilkan putra Presiden Jokowi itu.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti kasus yang tengah disidik KPK sehingga kantor pemerintahan itu digeledah.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaAkmal mengingatkan seluruh OPD untuk berbenah. Dia juga menekankan perlunya pembinaan pegawai.
Baca SelengkapnyaHevearita menegaskan jalannya pemerintahan dan pelayanan publik di Pemkot Semarang tetap berjalan dengan baik meski sedang diterpa isu dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaImam ditengarai terlibat politik praktis dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaDari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaDemontrasi di Kabupaten Pohuwato yang dilakukan massa penambang berakhir rusuh.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dijadwalkan menghadiri sejumlah kegiatan hari ini.
Baca SelengkapnyaPemda memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan meski kantor bupati dibakar.
Baca Selengkapnya