Wajan berukuran raksasa ditemukan di tengah kota Kutoarjo
Merdeka.com - Warga di sekitaran Jalan MT Haryono, Kutoarjo, Purworejo geger dengan penemuan wajan berukuran raksasa yang terpendam di dalam tanah, Jumat (29/4).
Kejadian ini bermula saat pekerja bangunan, menggali tanah untuk membuat fondasi ruko milik Widodo Hadi Pranoto (50) warga Tanjunganom Kutoarjo yang berlokasi di pusat kota tersebut. Di kedalaman sekira 15 sentimeter, cangkul yang diayunkan pekerja menumbuk benda keras.
"Besar wajan sekitar 270 sentimeter, ya tiga meter kurang 30 sentimeter," kata anggota Polsek Kutoarjo Aiptu Tamin kepada merdeka.com.
-
Mengapa wajan besi berkarat berbahaya? Jika sudah berkarat, peralatan dapur berbahan besi akan mudah rapuh hingga memiliki sifat racun.
-
Bagaimana batu raksasa itu diangkat ke atas makam? Berdasarkan perhitungan, batu ini memiliki berat sekitar 150 ton. Para ilmuwan mengatakan mengangkat dan menempatkan batu ini di atas ruangan akan memerlukan perancah dan kabel yang kuat.
-
Kenapa perajin tempat panggangan sate kewalahan? Para perajin sempat kewalahan dengan melonjaknya sebagian pesanan karena keterbatasan bahan baku yang didatangkan dari luar daerah.
-
Kenapa kerak panci sulit dihilangkan? Kerak yang menempel pada bagian bawah panci dapat disebabkan oleh kotoran atau sisa-sisa air yang terkena panas ketika digunakan untuk memasak. Akibatnya, kotoran tersebut mengeras dan berubah menjadi lapisan hitam yang sulit untuk dihapus.
-
Siapa yang dilempar dengan loyang? 'Endingnya saya dilempar pakai loyang kena kepala saya yang mengakibatkan luka sobek dan berdarah. Setelah berdarah dia kabur dan baru saya bisa lari ke luar toko.
-
Kenapa nisan itu dipindahkan? Pedagang itu bercerita bahwa makam-makam yang dulunya berada di sana sudah dipindahkan ke kompleks pemakaman di belakang THR.
Aiptu Tamin ikut menyaksikan penemuan wajan ini. Wujud wajan sudah mulai berkarat. Tidak ada pegangan di kedua tepinya, seperti wajan pada umumnya.
Berat wajan berkisar 400 kilogram. Wajan sempat akan dipindahkan. Namun enam warga yang mencoba mengangkat tidak berhasil.
Belum diketahui asal muasal wajan ini, apakah sejak zaman kerajaan atau bukan. Hingga saat ini wajan masih dibiarkan di lokasi penemuan, sambil menunggu kedatangan petugas dari pemerintah daerah.
"Masih di situ, mungkin tunggu pemerintah Purworejo menentukan apakah milik barang purbakala atau bukan," terang Tamin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan ular sanca batik sepanjang 4 meter di Lengkong Gudang Barat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/3) dini hari, berlangsung dramatis.
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam kebakaran nampak 'bertarung' dengan ular tersebut di atas atap.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil menaklukan seekor ular sanca berukuran besar. Sayangnya, mereka menangkap ular tersebut dengan cara yang dinilai kurang pantas.
Baca SelengkapnyaSembilan petugas Damkar dikerahkan untuk mengevakuasi ular.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaUlar berukuran cukup besar itu ditemukan dan berhasil ditangkap pada Rabu (26/7) malam lalu. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSeekor ular piton besar muncul dan menggegerkan warga Jalan Krakatau, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenemuan piton sepanjang 7 meter tersebut baru pertama kali terjadi di kampung mereka.
Baca SelengkapnyaBanyak yang memuji aksi petugas damkar yang selalu siap siaga dan melaksanakan tugasnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaAwalnya petugas mengamati posisi ular yang berada di dalam kandang ayam tersebut, sebelum ditangkap.
Baca SelengkapnyaVideo evakuasi ular piton yang melilit di pohon di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca Selengkapnya