Wajan raksasa di Batang diduga peninggalan pabrik gula zaman Belanda
Merdeka.com - Sejak beberapa hari terakhir, warga Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Jawa Tengah dihebohkan dengan penemuan wajan raksasa. Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah langsung menelusuri temuan ini dan mengaitkan dengan sejarah perkembangan pabrik gula di masa lalu.
Berdasarkan penelusuran sejarah dan literatur yang ada, disebutkan sejak 1830 terdapat tiga pabrik gula di Pekalongan yang beroperasi untuk menggiling tebu-tebu gubernemen saat zaman Belanda.
Dua pabrik gula itu diantaranya dioperasikan oleh orang-orang China yaitu Gou Kan Tjou di Desa Wonopringo dan Tan Hong Jan di Desa Klidang.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang pada abad ke-19? Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin. Kedua pabrik gula itu dilengkapi dengan teknologi paling canggih pada masa tersebut.
-
Dimana pabrik gula pertama di Tegal dibangun? Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal.
-
Siapa yang membangun pabrik gula pertama di Tegal? Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier.
-
Kenapa Tegal menjadi pusat industri gula pada masa kolonial? Tegal adalah sebuah bandar kecil di pantai utara Jawa yang menjadi persinggahan Tome Pires pada abad ke-16. Bertahun-tahun kemudian, kota itu berkembang menjadi kota industri penting pada zaman VOC.
-
Kapan Pabrik Gula Karangsuwung mulai beroperasi? Setelah melewati masa pembangunan kurang lebih 40 tahun, pabrik gula ini akhirnya beroperasi untuk menyuplai gula di wilayah Jawa Barat.
-
Kapan Pabrik Gula Ceper mulai beroperasi? Pabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19.
"Ini bisa jadi pintu masuk untuk mengungkap sejarah Kabupaten Batang. Setidaknya melengkapi khasanah sejarah tentang pabrik gula yang sudah ada," ungkap petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Bagus Ujianto disela penelitian Wajan raksasa di Masjid Al-Furqon, Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Jawa Tengah Kamis (21/7) siang.
Bagus menduga, wajan raksasa itu digunakan dalam proses pembuatan gula di pabrik gula yang sudah lama tak beroperasi lagi. Namun, untuk memastikan usia pabrik gula dan wajan raksasa tersebut, pihaknya akan melakukan uji laboratorium terhadap kandungan logamnya.
Wajan berdiameter 2,67 meter itu harus dibersihkan dulu dari sisa sisa tanah yang menempel maupun karat logam. Sisa serpihan karat dan lapisan tanah yang ditemukan akan di uji kimia di laboratorium untuk mengetahui kandungan karbon sekaligus menentukan umur logam.
"Kami menduga, ini peninggalan pabrik gula masa kolonial. Untuk kepastiannya harus diuji dahulu di laboratorium. Selain melakukan uji laboratorium, kita juga bisa melakukan uji konteks kesejarahan. Sehingga kami juga mengumpulkan semua informasi yang ada," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik Gula Karangsuwung jadi salah satu pabrik tertua di Indonesia
Baca SelengkapnyaDi masa Kesultanan Banten, alat pembuatan pemanis makanan masih memakai batu.
Baca SelengkapnyaBeberapa peninggalan pabrik gula itu masih dapat dijumpai
Baca SelengkapnyaPabrik belerang Wanaraja jadi salah satu lokasi bersejarah yang menarik di Kabupaten Garut.
Baca SelengkapnyaPG Tasikmadu adalah salah satu sisa-sisa kejayaan industri gula di Jawa. Tak hanya sebagai pabrik, kini tempat itu dijadikan sebagai destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPerkembangan industri di Tegal tak terlepas dari keberadaan pabrik-pabrik gula di sana.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1908 pabrik gula ini melakukan transisi teknologi pengangkutan gula dari kereta sapi menjadi kereta lori.
Baca SelengkapnyaPada era Hindia Belanda, pabrik ini menjadi andalan pemerintah waktu itu untuk menyuplai kebutuhan tembakau dunia.
Baca SelengkapnyaPembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Baca SelengkapnyaBentuk bangunannya diketahui masih sama dari sejak pertama didirikan pada 1934.
Baca SelengkapnyaPabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19.
Baca SelengkapnyaJembatan-jembatan ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan warga
Baca Selengkapnya