Wajib beli foto bupati, warga Tulungagung protes
Merdeka.com - Seluruh kantor pemerintah wajib membeli foto pasangan Bupati Tulungagung Jawa Timur Syahri Mulyo beserta Wakil Bupati Maryoto Bhirowo seharga Rp 225.000. Foto yang sudah diberi pigura ini harus dibeli di bagian Humas Bupati.
Komersialisasi foto pasangan kepala daerah ini pun menuai kritik dari kelompok penggiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun jajaran birokrasi setempat.
Sebagaimana diungkapkan Ketua LSM Bintang Nusantara (Bintara) Tulungagung, Ali Sodiq, Senin, pihaknya mempertanyakan kebijakan 'wajib beli' foto kepala daerah. Padahal anggaran pengadaan belum dialokasikan di APBD 2013 maupun di perubahan anggaran keuangan (PAK)/APBD Perubahan (APBD-P).
-
Siapa yang menarik Bupati Bengkulu Utara? Diduga penarikan ini dilakukan oleh pasukan pengaman presiden (paspampres), yang mengamankan jalannya kunjungan presiden.
-
Apa yang disita dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Kenapa Sudaryono terpilih jadi Wakil Menteri? Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melantik 2 kader Partai Gerindra sebagai wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju.
-
Dimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Apa yang dilakukan Bupati Bengkulu Utara? Dalam kunjungan tersebut, Ir Mian mempresentasikan tentang kondisi ruas jalan dan pasar di wilayah Kabupaten Bengkulu. Ia menyampaikan harapannya agar ruas jalan dan pasar di sana bisa dibangun dan diperbaiki agar layak.
"Komersialisasi foto kepala daerah ini tidak tepat, karena tidak jelas arah penggunaan dana dari hasil penjualan foto tersebut," ujar Arif seperti dikutip antara, Senin (23/9).
Kritik serupa dilontarkan penggiat LSM sekaligus aktivis Partai Nasional Demokrasi, Mohammad Zaki yang menilai harga sepasang foto kepala daerah berpigura tersebut tidak rasional.
Menurutnya, hasil pencetakan dua lembar foto setengah badan Bupati Syahri Mulyo beserta Wakil Bupati Maryoto Bhirowo, lengkap dengan dua pigura kayu seharusnya tidak menghabiskan dana Rp 150 ribu.
"Harga yang ditawarkan (Rp 225 ribu per set/pasang) sangat tidak logis dan terkesan mengada-ada," kritiknya.
Keluhan juga dilontarkan sejumlah PNS di lingkup Sekretariat Daerah (Setda) Tulungagung. Mereka rata-rata menyesalkan kewajiban beli foto kepala daerah tersebut karena nilainya dianggap berlebihan.
"Bahwa pemasangan itu ditujukan sebagai media sosialisasi (kepala daerah) itu bisa diterima, tapi dengan harga segitu apalagi diwajibkan (beli) di bagian humas, itu tak ubahnya cara orde baru," kecam Ari, seorang PNS di lingkup Setda Tulungagung yang namanya disamarkan.
Ali, Zaki, maupun Ari, punya pendapat sama dengan kebijakan yang mereka sebut janggal tersebut.
Selain meminta dilakukan audit, ketiganya juga berharap pihak kejaksaan mengawasi proses pengadaan barang yang dinilai tidak rasional tersebut.
"Kejaksaan harus turun tangan. Jangan sampai instansi-instansi layanan publik seperti halnya lembaga pendidikan dan kesehatan diberatkan dengan kebijakan tersebut," desak Ali.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kabag Humas dan Protokoler Pemda Tulungagung Santoso berkilah kebijakan tersebut merupakan konsekuensi pergantian kepala bupati/wakil bupati, setelah dilakukannya pemilihan kepala daerah akhir Januari 2013.
"Ini merupakan kebijakan bupati langsung, kami hanya melaksanakan," terang Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tulungagung, Santoso.
"Jadi itu merupakan program bupati, dan saat ini baru mulai tahap pendataan. Program ini sifatnya terbuka dan transparan," kilahnya.
Dijelaskan, setiap satu set foto bupati dan wakil bupati dihargai Rp 225 ribu, lengkap dengan sepasang pigura sehingga pihak SKPD maupun lembaga birokrasi terkait tinggal memasangnya.
Foto yang dikomersilkan berukuran sekitar 14 R hingga 16 R. Menurutnya, keputusan memperjualbelikan foto pasangan kepala daerah yang baru dilantik sekitar akhir Maret 2013 itu dikarenakan pengadaannya belum dianggarkan dalam APBD 2013 maupun PAK.
"Bupati memiliki kebijakan sendiri terkait tujuan program tersebut. Ya, salah satunya sebagai media informasi kepada masyarakat dan seluruh SKPD, terkait pejabat bupati dan wakil bupati yang baru," jelasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi bagi-bagi uang wakil bupati Blora ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaViral seorang wanita membagikan segepok uang ke sejumlah orang.
Baca SelengkapnyaBingkai presiden bergambar pasangan Prabowo-Gibran itu mulai banyak dicetak setelah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan pasangan 01 dan 03
Baca SelengkapnyaFoto Prabowo-Gibran akan tersedia pada bulan Oktober 2024 nanti, setelah resmi menjadi pemimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaBaliho Dukungan Ahmad Luthfi Maju Pilgub Jateng Bertebaran di Sukoharjo, Klaten hingga Sragen
Baca SelengkapnyaYuli mendapat sorotan karena ia disebut sebagai bupati paling miskin se-Indonesia. Lalu seperti apa sosoknya?
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang di kawasan Pasar Baru, Jakarta, mengungkapkan, penjualan pigura foto Prabowo dan Gibra bisa terjual hingga rata-rata 3.000 pasang per hari.
Baca SelengkapnyaKhairul meminta S mengungkapkan sosok yang memerintahkan untuk merusak baliho di kawasan Perumahan Griya Oke Permai.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku tidak ada instruksi dari pihaknya untuk melakukan hal itu.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaDalam video disebutkan kejadiannya terjadi di Desa Sukarami, Kabupaten Muba, Sumatera Selatan pada Kamis (10/10).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berburu takjil pada 3 April lalu di Taman Semagor, Kabupaten Bungo.
Baca Selengkapnya