Polda Metro buru penyebar hoax bom Kampung Melayu buatan polisi
Merdeka.com - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana sempat membahas terkait banyak informasi bohong di media sosial terkait bom bunuh diri di Kampung Melayu bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Suntana mengatakan, banyak yang menyebutkan ledakan bom di Kampung Melayu sebagai bentuk pengalihan isu. Padahal pada kenyataannya korban dari bom tersebut adalah anggotanya yang juga beragama Islam.
"Sekarang di sosmed itu ramai, bahwa itu seperti pengalihan dari situasi yang dilakukan oleh polisi, Astagfirullah, saya bilang ada masyarakat yang masih mikir gitu. Korban yang meninggal toh orang islam juga, kok masih dibilang itu pengalihan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/5).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kapan Polda Metro Jaya akan gelar perkara? 'Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara,' ucap dia.
"Dibilang potongan tubuh itu plastik, karet. Kita prihatin lah sama masyarakat yang menyampaikan kaya gitu. Bukannya menambah kekuatan di masyarakat malah kaya gitu," tambahnya.
Dia menegaskan, pihaknya tengah mencari tahu siapa yang memulai propaganda tersebut. Bila kedapatan nantinya pelaku bakal diproses sesuai dengan aturan hukum yang ada.
"Kalau ditangkep pasti kita sidanglah, diproses. Ada aturan hukum yang kita pakai dan kita akan bergerak cepat," ucapnya.
Sementara itu terkait adanya pengakuan dari ISIS yang bertanggungjawab atas ledakan di Kampung melayu, Suntana akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Semua informasi itu bakal dikumpulkan dan ditindaklanjuti.
"Hal wajar kalau kelompok radilkal itu mengatakan bahwa itu kelompok itu. Tapi kita enggak akan menanggapi serius, kita akan tetap jadikan informasi untuk ditindaklanjuti," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap sosok penyebar teror bom di Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaPesan berisi teror bom bikin heboh Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan kondisi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat hari ini aman.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca Selengkapnya"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono
Baca Selengkapnya