Wakapolri pastikan teroris yang tewas tertembak adalah Daeng Koro
Merdeka.com - Baku tembak antara Densus 88 dan kelompok teroris di Pegunungan Sakina Jaya, Sulawesi Tengah pada Jumat (3/4) menyebabkan satu orang anggota kelompok teroris tewas. Disebut-sebut korban tewas adalah Daeng Koro, salah satu gembong teroris yang dicari di Indonesia.
Mendengar kabar tersebut, Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti, langsung menuju RS Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu malam, untuk memastikan apakah teroris tersebut adalah Daeng Koro, yang merupakan kelompok Santoso.
"Secara fisik jenazah tersebut mirip DK (Daeng Koro) tapi kita akan melakukan tes DNA untuk memastikan hal itu," kata Badrodin, seperti dilansir antara, Sabtu (4/4).
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang perlu tes DNA? Tes DNA bisa dilakukan oleh pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan melalui program bayi tabuh. Tidak hanya itu, tes DNA juga bisa dilakukan oleh pasangan yang berisiko mempunyai anak dengan kelainan genetik tertentu.
-
Kenapa tes DNA membuktikan mayat di Meksiko bukan manusia? Berkolaborasi dengan seorang dokter medis militer, jurnalis Jaime Maussan mengklaim bahwa tes DNA menunjukkan mayat tersebut bukanlah manusia.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Dimana tes DNA dilakukan? Ilmuwan di Inggris melakukan tes DNA terhadap 1.000 lebih kerangka manusia yang tinggal di negara tersebut dalam 4.500 tahun terakhir, mulai dari masa setelah pendudukan Romawi berakhir sampai invasi Anglo-Saxon dan Viking.
Badrodin melanjutkan, untuk memastikan bahwa jenazah adalah Daeng Koro, pihak kepolisian kini telah berusaha menjemput keluarga yang berada di Desa Malino, Kabupaten Morowali, untuk dimintai keterangan dan dicocokkan hasil DNA-nya.
"Saat ini keluarga sedang dijemput, untuk menindaklajuti kebenaran identitas korban," jelasnya.
Badrodin mengatakan Polri saat ini terus meningkatkan pengejaran kelompok teroris karena mereka telah meresahkan dan mengganggu masyarakat. Dia menambahkan kelompok teroris yang saat ini masih dikejar aparat terbagi menjadi dua kelompok yang masing-masing dipimpin oleh Santoso dan Daeng Koro.
"Daeng Koro memiliki anak buah sekitar 12 orang, sedangkan Santoso memimpin anak buah yang berjumlah sekitar 20 orang. Saya minta kelompok teroris tersebut menyerahkan diri karena ada sejumlah kasus kriminal yang harus dipertanggungjawabkan," lanjutnya.
Saat melakukan pengejaran terhadap terduga teroris tersebut polisi berhasil mengamankan 300-an butir peluru berbagai jenis, tiga senjata api laras panjang, telepon genggam, alat penentu lokasi (GPS), penyimpan energi sinar matahari (solar cell), belasan baterai, bendera ISIS, senjata tajam, dan pecahan bom rakitan.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuhan Mantan Casis TNI AL Iwan Sutrisman, Polisi Selidiki Mayat Mr X yang Ditemukan di Sawahlunto
Baca SelengkapnyaDari informasi dihimpun, identitas pria yang tewas dalam toren air itu merupakan salah satu target polisi terkait penyalahgunaan narkoba.
Baca SelengkapnyaMayat pria tersebut diakui merupakan anggota keluarga dari warga setempat.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah gang. Diduga korban tewas usai terlibat perselisihan dengan kakak kandungnya, E.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pondok Aren bersama tim Inafis Polres Tangsel masih menyelidiki identitas pria tanpa identitas yang tewas dalam toren tersebut.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPihaknya melibatkan personel gabungan TNI-Polri selama tiga hari sejak 14-17 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca Selengkapnya